Warga Positif Covid-19 Meninggal di Luar Faskes, Rasio Perawat dan Pasien Melebihi Kewajaran
Peristiwa | 5 Juli 2021, 13:42 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sejumlah pemberitaan memperlihatkan banyak orang meninggal di luar fasilitas kesehatan akibat Covid-19. Jaringan Nakes Indonesia menyebut, sejumlah fasilitas kesehatan sedang kolaps akibat lonjakan kasus Covid-19.
Fentia Budiman, perwakilan Jaringan Nakes Indonesia membeberkan, ada 269 jiwa yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri.
Hal ini karena, kata Fentia, karena sejumlah rumah sakit dan puskesmas kewalahan melayani pasien Covid-19.
Baca Juga: Jaringan Nakes: Negara Perlu Serius Tangani Pandemi Covid-19, Penuhi Kebutuhan Ekonomi Warga
“Pasien-pasien kesulitan mengakses rumah sakit dan meninggal tanpa penanganan. Sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) di Indonesia kolaps menghadapi pandemi,” ujar Fentia dalam keterangan resmi kepada KOMPAS TV, Senin (5/7/2021).
Ia membeberkan, tempat tidur rumah sakit penuh dan tenaga kesehatan kelelahan hingga ikut terinfeksi Covid-19.
Akibat banyak nakes terinfeksi Covid-19, jumlah pekerja kesehatan yang dapat melayani pasien berkurang.
“Rasio perawat dan jumlah pasien juga sudah melebihi kewajaran yaitu 2:70. Artinya, 1 perawat harus merawat 70 pasien. Disisi lain, rasio tenaga dokter dengan pasien 1:300, yang berarti seorang dokter harus melayani 300 pasien,” beber Fentia memberikan contoh di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet.
Sementara, fenomena warga positif Covid-19 meninggal di jalan atau di luar fasilitas kesehatan makin marak bermunculan.
Pada 1 Juli 2021, dua warga meninggal akibat Covid-19 di Jalan Erlangga, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Dua korban tewas di lokasi berdekatan, yaitu berjarak 15 meter. Salah seorang korban menghembuskan napas di atas becak. Sementara, korban lain meninggal di samping pintu warung.
Tim medis dari puskesmas setempat melakukan swab tes pada kedua korban dan menemukan mereka positif Covid-19.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV