Mengenang Almarhum Harmoko: Palu Patah, Kelompencapir dan Safari Ramadhan
Sosok | 5 Juli 2021, 06:08 WIBJAKARTA, KOMPASTV- Menteri Penerangan periode 1983-1997 Harmoko meninggal dunia. Pejabat yang memulai karier sebagai wartawan itu, meninggal di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta pada Minggu (4/7/2021) pukul 20.22 dalam usia 82 tahun.
Kabar duka itu disampaikan oleh ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono. "Innalillahi wa innailaihi rojiun telah meninggal dunia Bpk. H. Harmoko bin Asmoprawiro," kata Dave.
Kelahiran 7 Februari 1939 di Nganjuk, Jawa Timur, itu dikenang masyarakat karena beberapa jabatan, sikap dan agenda yang dia bawakan di masa Orde Baru. Sebut saja jabatannya sebagai Ketua Umum Golkar yang membawa organisasi ini meraih angka fantastis dalam pemilihan umum 1997, mencapai 70,2 persen. Angka ini tak pernah diraih oleh partai politik manapun hingga saat ini.
Raihan tertinggi tersebut dilakukan oleh Harmoko dengan agenda yang mendekatkan Golkar dengan masyarakat, terutama di pedesaan. Kelompok Pendengar, Pembaca, dan Pemirsa alias Kelompencapir, salah satunya. Yaitu kegiatan pertemuan untuk petani dan nelayan di Indonesia yang menghadirkan petani-petani berprestasi dari berbagai daerah.
Baca Juga: Mengenang Safari Ramadan Gaya Harmoko yang Banyak Ditiru Para Politikus Masa Kini
Mereka diadu kepintaran dan pengetahuannya seputar pertanian, antara lain soal cara bertanam yang baik dan pengetahuan tentang pupuk dengan model mirip cerdas cermat.
Selain itu, Harmoko juga dikenal karena agenda "safari ramadhan-nya".
Gaya safari ramadan efektif meraih dukungan sekaligus meningkatkan citra Golkar di mata masyarakat.
Safari ramadan bisanya dilaksanakan selama 10 sampai 14 hari setiap bulan Ramadan dengan berkunjung ke sejumlah daerah.
Saking seringnya kegiatan ini dilakukan, Kementerian Penerangan sampai menerbitkannya dalam bentuk buku berjudul "Kunjungan Kerja Menteri Penerangan RI Safari Ramadhan dan Safari Ramadhan Menteri Penerangan".
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV