Kasus Covid-19 Melonjak, Menkes Kaji Pemberian Vaksin Sinovac-Pfizer untuk Anak dan Remaja
Kesehatan | 25 Juni 2021, 17:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat ini tengah mengkaji penggunaan vaksin Covid-19 untuk usia anak-anak dan remaja.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menuturkan terdapat dua vaksin yang sedang diuji yakni Sinovac dan Pfizer.
"Kita sedang mengkaji vaksin mana yang sudah mendapatkan EUA (Izin Penggunaan Darurat) untuk usia muda. Yang sudah kita amati ada dua yakni Sinovac yang bisa untuk usia 3-17 kemudian Pfizer, bisa umur 12-17 tahun," kata Budi dalam konferensi pers, Jumat (25/6/2021).
Budi mengaku pihaknya juga berdiskusi dengan Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) untuk pemberian vaksin kepada anak dan remaja.
"Nah kita sudah berbicara dengan ITAGI (Indonesia Technical Advisory Group on Immunization) mengenai hal ini. Kita harus mendengarkan pihak-pihak ahli mengenai pemberian vaksin ini," ujar dia.
Tak hanya itu, dia mengatakan pihaknya tengah melakukan studi khusus perihal vaksinasi kepada anak, dan diharapkan keputusan dapat diambil dalam waktu dekat.
Kemenkes, kata Budi juga masih melihat bagaimana negara-negara di Eropa, Amerika, dan Asia melakukan pemberian vaksin Covid-19 untuk masyarakat di bawah usia 18 tahun.
"Sehingga kita bisa mengeluarkan keputusan yang komprehensif berdasarkan data yang ada di kita, data policy di negara lain dan data ilmiah kesehatan, EUA yang sudah diberikan terhadap perusahaan vaksin tersebut," ungkap dia.
Dalam kesempatan itu, dia menyebut bahwa berdasarkan data global, anak-anak di bawah usia 18 tahun memiliki presentase kesembuhan lebih tinggi dibandingkan kelompok usia 18 tahun ke atas.
"Sekarang kita sedang melakukan penelitian bagaimana mengenai keparahan saat anak terpapar Covid-19. Memang datanya di seluruh dunia untuk usia di bawah 18 tahun itu 99 Persen itu sembuh dibandingkan dengan usia 18 tahun ke atas," paparnya.
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV