> >

PSBB Dinilai Lebih Efektif, PKS Pertanyakan Keberhasilan PPKM Mikro Pilihan Pemerintah

Politik | 25 Juni 2021, 10:46 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani dalam interupsinya pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang V Tahun Sidang 2020-2021 di Ruang Paripurna DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (6/5/2021). (Sumber: dpr.go.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua DPP PKS Netty Prasetyani Aher mempertanyakan keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tetap memilih Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di tengah lonjakan kasus Covid-19.

Kata Netty, pemerintah tetap bersikukuh dengan PPKM Mikro dan enggan mengambil opsi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Padahal, bagi Netty, PPKM Mikro memiliki ruang lingkup pembatasan yang jauh bereda.

"Secara esensi, PPKM mikro dan PSBB sama-sama mengatur soal pembatasan. Namun, kadar dan ruang lingkup pembatasannya jauh berbeda. Dampak psikologisnya terhadap masyarakat juga jauh berbeda," kata Netty, Kamis (24/6/2021).

Netty menilai PSBB memiliki ruang lingkup yang lebih luas dan aturan yang lebih ketat. Tak hanya itu, psikologis masyarakat juga lebih takut untuk melakukan mobilitas ketika PSBB.

Baca Juga: Tekan Penularan Covid-19, Anies Baswedan Maksimalkan Posko PPKM Mikro Kelurahan

"PSBB memiliki aturan yang lebih ketat, ruang lingkupnya juga lebih luas. Secara psikologis masyarakat lebih takut untuk melakukan mobilitas dan kampanye diam di rumah lebih berhasil," terangnya.

Dia mencontohkan penggunaan alat transportasi publik dan kunjungan ke pusat keramaian juga menurun drastis saat PSBB.

"PSBB di Jakarta pada awal pandemi telah terbukti menurunkan angka kasus positif Covid-19 secara signifikan," kata Netty.

Dibandingkan PSBB, Netty menilai PPKM Mikro lebih sulit diterapkan lantaran tidak mungkin mengawasi masyarakat satu per satu untuk menerapkan protokol kesehatan.

Kesiapan aparat dari sisi kuantitas juga belum teruji dalam penerapan PPKM Mikro. Alhasil, PPKM mikro sudah diterapkan lama di banyak tempat, namun kasus Covid-19 masih saja melonjak.

Penulis : Hedi Basri Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU