BPPT Pakai AI untuk Temukan Kandidat Senyawa yang Bisa Jadi Obat Covid-19, Begini Caranya
Kesehatan | 24 Juni 2021, 16:29 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Artificial Intelligence (AI) akan dimanfaatkan Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk penanganan Covid-19 (TFRIC-19) guna menemukan senyawa yang berpotensi penting sebagai kandidat obat Covid-19.
Penggunaan AI ini bisa memperoleh data senyawa yang berpotensi menghambat Covid-19.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sudah memiliki database 2.600 tanaman obat Indonesia. Data yang ada meliputi, nama tanaman, lokasi asal, gambar, serta manfaat empirik.
Menurut Kepala BPPT, Hammam Riza, data tersebut akan digunakan untuk menelusuri kandungan senyawa (data fitokimia) dari berbagai referensi. Setelah itu, akan ada tahap seleksi dan studi in silico (docking) terhadap protein tertentu dari Covid-19.
Baca Juga: Universitas Oxford Uji Coba Ivermectin untuk Obat Covid-19
"Tahap awal docking dilakukan pada sekitar 25.000 senyawa," ujar Hammam seperti dilansir dari Antara, Kamis (24/6/2021).
Lewat machine learning yang dibuat, maka bisa diperoleh data senyawa yang berpotensi menghambat Covid-19. Adapun machine learning dibuat dari himpunan data (dataset) dari senyawa-senyawa yang positif sebagai Covid-19 yang sudah dikenal.
Data tersebut sebagai data latih untuk pembuatan machine learning prediksi senyawa anti Covid-
19.
"Jadi dataset senyawa tanaman nasional akan dimasukkan ke machine learning, sehingga bisa didapatkan nama tanaman yang berpotensi sebagai anti Covid-19, setelah itu akan kami konfirmasi dengan uji assay in vitro dan analisis kimia," ucapnya.
Artinya, semakin banyak dataset yang dimasukkan, maka data latih semakin banyak dan bagus untuk machine learning. Selain tanaman, juga akan diprediksi potensi senyawa aktif dari bahan lain, seperti biota laut, mikroba, dan sebagainya.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV