Ivermectin yang Diperkenalkan Erick Thohir Ternyata Obat Cacing
Kesehatan | 22 Juni 2021, 16:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, obat ivermectin yang diproduksi PT Indofarma telah mendapatkan izin edar dari BPOM dan akan diproduksi 4 juta dosis per bulan.
Obat ini akan digunakan sebagai obat untuk terapi Covid-19.
“Kita sudah mulai produksi, dan InsyaAllah nantinya dengan kapasitas produksi 4 juta (tablet) per bulan obat ini diharapkan dapat menjadi solusi Covid-19,” tutur Erick.
Namun Ivermectin sebenarnya bukanlah obat Covid-19. Obat ini merupakan anti parasit yang diharapkan dapat menekan pertumbuhan virus di dalam tubuh.
Dilansir dari Kompas.com, Pakar Farmakologi & Clinical Research Supporting Unit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Nafrialdi, PhD, SpPD, mengatakan ivermectin secara konvensional sebenarnya digunakan sebagai obat cacing.
Dia menjelaskan, dalam pengujian in vitro (di laboratorium) obat ivermectin menunjukkan potensi dapat menekan pertumbuhan virus.
"Pengujian in vitro mengindikasikan adanya potensi menekan pertumbuhan virus, sehingga timbul gagasan mencobanya (ivermectin) untuk Covid-19," kata Nafrialdi kepada Kompas.com, Selasa (22/6/2021).
Nafrialdi menambahkan, meski ada efek positif ivermectin terhadap Covid-19, beberapa uji klinis yang dirangkum pada metaanalisis tersebut memiliki beberapa kelemahan dari segi metodologi.
Laporan pengobatan Ivermectin berhasil pada pasien, ternyata diiringi dengan konsumsi obat-obatan lain seperti doxycycline, hydroxychloroquine, azithromycin, zinc, dan kostikosteroid. Ini menyebabkan hasil klaim bahwa ivermectin bisa menyembuhkan Covid-19 tidak bisa diterima.
"Pada pedoman yang lalu (edisi desember 2020), ivermectin belum tercantum. Jadi kita tunggu saja para pakar bersidang utk menentukan kebijakan selanjutnya," terangnya.
Video editor: Rengga
Baca Juga: Erick Thohir Ingatkan Ivermectin Obat Keras, Harus dengan Resep Dokter
Penulis : Laura-Elvina
Sumber : Kompas TV