Survei SMRC: Masyarakat Tak Setuju Jika Presiden Dipilih oleh MPR
Politik | 20 Juni 2021, 19:48 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Mayoritas masyarakat Indonesia tak setuju bila pemilihan presiden (Pilpres) kembali dipilih oleh MPR. Hal itu diketahui berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Direktur Komunikasi SMRC Ade Armando menjelaskan, berdasarkan hasil survei, sebanyak 84,3% responden ingin pilpres tetap dilakukan secara langsung oleh rakyat.
"Hanya 8,4% warga yang setuju presiden tidak dipilih langsung oleh rakyat, tapi dipilih oleh MPR," kata Ade saat pemaparan hasil survei secara daring, Minggu (20/6/2021).
Baca Juga: PDIP Ingin Kembali Menang di Pemilu 2024, Djarot: Bisa Wujudkan Indonesia Merdeka
Menurut dia, temuan ini bisa dilihat sebagai respons terhadap adanya keinginan sebagian pihak untuk mengembalikan pasal-pasal tentang pola pemilihan presiden oleh parlemen yang dikenal sebelum amandemen UUD 1945 di masa awal reformasi.
“Saat ini ada kelompok-kelompok yang, dengan beragam alasan, mengangkat gagasan tentang perlunya pemilihan presiden dilakukan cukup oleh MPR tanpa harus melalui pemilihan langsung oleh rakyat,” ujar Ade.
Ia menyebut, metode pilpres yang dilakukan sekarang adalah sistem yang terbaik dalam menjalani pemerintah yang demokrasi. Mereka tak ingin Indonesia kembali seperti era Orde Baru, yakni presiden dipilih oleh anggota MPR.
“Survei SMRC ini menunjukkan mayoritas rakyat tidak mendukung gagasan pemilihan presiden oleh MPR seperti di era Orde Baru. Mayoritas rakyat menganggap pemilihan langsung adalah pilihan terbaik," kata dia.
Baca Juga: Didukung Ketua PAN Maju ke Pilpres, Erick Thohir Enggan Berkomentar
Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada 21-28 Mei 2021. Penelitian melalui wawancara tatap muka ini melibatkan 1072 responden yang dipilih melalui multistage random sampling. Adapun, margin of error sebesar ± 3.05%.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV