Lonjakan Covid-19 di Kudus Dipicu Varian Delta?
Wawancara | 13 Juni 2021, 22:08 WIBKUDUS, KOMPAS.TV - Varian delta Covid-19 dilaporkan telah terdeteksi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Dari 34 sampel pasien Covid-19 dari Kudus, 28 diantaranya positif varian delta.
Usai libur lebaran 2021 Kudus menjadi wilayah di Jawa Tengah yang terjadi lonjakan kasus Covid-19 sangat tinggi.
Kasus aktif Covid-19 terdeteksi terus naik hingga masuk ke zona merah di Jawa Tengah.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyebut kemungkinan ledakan corona di Kudus akibat keberadaan varian delta.
Terkait temuan varian delta Covid-19 di Kudus, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengimbau warga Kudus beraktivitas di rumah selama lima hari demi mencegah penyebaran varian baru corona yang mudah menular.
Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengingatkan varian delta perlu diwaspadai karena sangat cepat menular.
WHO telah menetapkan empat varian Covid-19 sebagai varian yang mendapat perhatian karena menjadi ancaman kesehatan global yaitu varian alpha, beta, delta, dan gamma.
Dari empat varian Covid-19 yang menjadi perhatian WHO, tiga diantaranya terdeteksi di Indonesia.
Hingga 9 Juni 2021, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mencatat di Indonesia terdeteksi 34 kasus Covid-19 varian delta, 31 kasus varian alpha, dan 5 kasus varian beta.
Keberadaan varian baru Covid-19 di Indonesia harus direspon secara serius, baik oleh pemerintah, maupun masyarakat.
Protokol kesehatan harus diterapkan lebih ketat serta tidak boleh diabaikan semua pihak.
Apakah lonjakan kasus di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dipicu Covid-19 varian delta?
Lalu apa yang perlu diwaspadai dari varian asal India ini?
Simak pembahasannya dengan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, dan Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman.
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV