Studi Terbaru: Menginfeksi Nyamuk Aedes Aegypti dengan Bakteri Bisa Kurangi 77% Kasus Demam Berdarah
Kesehatan | 12 Juni 2021, 07:18 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Studi Indonesia terbaru menunjukkan, kasus infeksi demam berdarah menurun drastis saat bakteri disuntikkan ke nyamuk pembawa penyakit.
Studi terbaru ini membawa harapan dalam pertempuran melawan penyakit yang menjangkiti jutaan orang setiap tahun di seluruh dunia.
Melansir Medical Express pada Jumat (11/6/2021), hasil studi selama tiga tahun ini diterbitkan dalam New England Journal of Medicine pekan ini.
Studi tersebut menemukan bahwa menginfeksi nyamuk pembawa virus penyakit demam berdarah dengan bakteri tidak berbahaya yang dinamakan Wolbachia, menyebabkan penurunan kasus demam berdarah sebanyak 77 persen.
Baca Juga: Kembangkan Wolbachia untuk Tekan Penyebaran Demam Berdarah, UGM Raih Rekor MURI
Infeksi penyakit yang kerap mengharuskan penderitanya dirawat inap di rumah sakit ini juga turun sebanyak 86 persen di sejumlah wilayah di Yogyakarta tempat eksperimen ini digelar.
Studi ini digelar oleh Program Nyamuk Dunia di Monash University di Australia dan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, Indonesia.
“Jujur saja, jumlah 77 persen ini cukup fantastis untuk sebuah penyakit menular dan kami sangat bersyukur atas hasilnya,” ujar Adi Utarini, peneliti kesehatan publik di UGM yang turut memimpin penelitian tersebut.
Baca Juga: Studi Menunjukkan Hubungan Antara Virus Corona dengan Demam Berdarah
Eksperimen itu melibatkan pelepasan bakteri Wolbachia ke dalam populasi nyamuk di sejumlah wilayah spesifik di Yogyakarta untuk mengukur bagaimana hal itu berdampak pada kejadian infeksi pada anak-anak usia 3 tahun hingga orang dewasa berusia 45 tahun.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV