Presiden Jokowi Telepon Kapolri Listyo Sigit Perintahkan Tindak Preman-Preman di Tanjung Priok
Peristiwa | 10 Juni 2021, 20:31 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan kunjungan ke Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Kamis (10/6/2021).
Dalam kunjungannya itu, Jokowi sempat berdialog dengan para pengemudi truk kontainer yang kerap beraktivitas di sana.
Kepada para sopir truk kontainer, Jokowi bertanya tentang persoalan-persoalan yang ada di kawasan terminal Tanjung Priok.
Baca Juga: Didampingi Anies Baswedan, Jokowi Tinjau Vaksinasi Massal di Terminal Kampung Rambutan
Jokowi merasa perlu menanyakan kepada mereka karena ia mendapat informasi adanya aksi pungutan liar (pungli) dan persoalan lainnya di kawasan tersebut.
"Saya mendapatkan keluhan yang saya lihat dari media sosial, terutama driver banyak yang mengeluh karena urusan bongkar muat, bener nggak?" kata Jokowi dipantau melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
"Tolong nanti diceritakan problemnya apa sehingga kita bisa memberikan jalan keluar. Jangan sampai ada yang mengeluh karena banyaknya pungutan, itu yang mau saya kejar kalau ada."
Para pengemudi itu lantas mengeluhkan soal banyaknya aksi kriminal yang menimpa mereka di kawasan terminal pelabuhan.
Adapun aksi kriminal yang kerap mereka jumpai yakni berupa penodongan hingga pembegalan.
Salah satu pengemudi truk kontainer bernama Agung menceritakan pengalamannya yang pernah dibegal di kawasan Terminal Tanjung Priok.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi untuk 1.500 Orang di Pelabuhan Tanjung Priok
Agung menuturkan, peristiwa yang dialaminya itu terjadi pada saat New Priok Container Terminal One (NPCT 1) dibangun beberapa waktu lalu.
Saat itu, ia dan rekan-rekannya kerap menjadi korban begal saat terjebak dalam kondisi macet imbas pembangunan di sekitar lokasi.
Secara tiba-tiba, kata Agung, ada oknum tak dikenal yang melompat ke truk.
Pelaku menodong pengemudi dengan senjata tajam, lantas mengambil barang yang menempel di kendaraan seperti ban, aki, dan lainnya.
"Kadang juga handphone. Kalau dia berani masuk ke mobil, itu (pengemudi) ditodong kemudian diminta barang-barang kita handphone, dompet, segala macam uang jalan habis," kata Agung.
Ketika kejadian itu berlangsung, lanjut Agung, sebenarnya kondisi jalan ramai oleh truk-truk yang juga terjebak macet.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV