Begini Analisis Pengamat Soal Ridwan Kamil Kerap Ketemu Ketum Parpol
Rumah pemilu | 6 Juni 2021, 11:34 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Belakangan ini sosok Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sedang menjadi sorotan publik. Pasalnya, orang nomor satu di Tanah Pasundan itu kerap melakukan pertemuan dengan ketua umum partai politik.
Pertama-tama pria yang karib disapa Emil itu bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Kemudian, teranyar kemarin dia melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baca Juga: Effendi Simbolon: Puan-Anies Capres Cawapres Pilpres 2024
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai kedua ketum parpol itu melakukan pertemuan hanya untuk melakukan pendekatan terhadap Emil sebagai penguasa Jawa Barat. Sebab, bila dikaitkan dengan Pilpres 2024, sosok Emil elektabilitasnya masih sangat rendah.
"Kalau untuk urusan capres, Ridwan Kamil ini agak tanggung sebenarnya, dari segi elektabilitas tidak pernah masuk tiga besar. Bahkan selalu bersaing dengan AHY di posisi kelima atau keempat," kata Adi kepada Kompas TV, Minggu (6/6/2021).
Dia menyebut ketokohan Emil itu masih kalah jika dibandingkan dengan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Oleh Sebab itu, bila dikaitkan dengan konstelasi pilpres dirinya mengira parpol ogah menggandeng Emil.
"Itu yang membuat kenapa Ridwan Kamil tidak menonjol, dibandingkan Anies atau Ganjar. Anies juga berpartai tapi banyak partai yang diidentikkan. Pertama PKS, bahkan Nasdem juga belakangan akan mengusung Anies. Kalau Ridwan Kamil ini nyaris tidak ada," ujarnya.
Terkait kemungkinan Emil menjadi cawapres Airlangga, dirinya menilai itu mustahil terjadi. Sebab, bila Golkar memutuskan meminang Emil, maka mereka harus mencari dua partai lagi untuk bisa mendaftarkan pasangan calon tersebut ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca Juga: KPU Sebut Jadwal Pileg, Pilpres, Pilkada 2024 Masih Belum Final
"Tapi ketika Golkar diproyeksikan sebagai cawapres Airlangga, pekerjaan besarnya harus cari 2 partai lagi. Itu tidak gampang memberikan karpet merah kepada orang yang tidak punya elektabilitas tinggi," katanya.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV