Keputusan Berangkat Haji, Antara Bicara dari Hati ke Hati dan Harapan Palsu
Peristiwa | 3 Juni 2021, 05:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Keputusan tentang keberangkatan jamaah calon haji asal Indonesia akan diputuskan oleh Kementerian Agama dan DPR hari ini, Kamis (3/6/2021).
"Tadi bersama seluruh anggota komisi VIII, tadi sudah bicara, mendiskusikan pelaksanaan ibadah, mulai dari A sampai Z. Kita berkesimpulan, karena harus ada yang kita tata terlebih dahulu, insyaallah besok siang (Kamis, 3/6/2021, red) kami akan umumkan secara resmi di Kantor Kemenag, di Thamrin," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Rabu (2/6/2021).
Menag menuturkan, Kemenag dan Komisi VIII DPR sepakat bahwa pengumuman resmi terkait penyelenggaraan ibadah haji ini akan disusun dengan komprehensif agar masyarakat dapat memahami keputusan pemerintah secara utuh. "Harus ditata agar jangan sampai salah yang disampaikan ke publik, harus benar dan transparan," tutur Menag.
Baca Juga: Besok, Menag Akan Sampaikan Nasib Penyelenggaraan Haji Tahun 2021
Hal senada disampaikan Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto. "Tadi saya memimpin rapat secara tertutup. Berbicara dari hati ke hati. Besok kami dengan Menag akan mengumumkan tentang pelaksanaan haji tahun ini. Sama, semua sudah kami bahas dari A sampai Z," kata politikus PAN ini.
Melihat kondisi yang serba tidak pasti, anggota Komisi VIII dari Fraksi Nasdem Rudi Hartono Bangun meminta pemerintah tidak main-main dalam memutuskan kepastian keberangkatan haji tahun 2021.
Ia menegaskan pemerintah harus segera menentukan apakah ibadah haji tahun ini dapat terlaksana, sehingga tidak membuat masyarakat semakin bingung.
“Intinya jangan memberikan harapan palsu. Pemerintah harus segera memutuskan apakah haji tahun ini diselenggarakan atau tidak, banyak masyarakat yang bertanya-tanya mengenai kepastiannya,” tegas Rudi dalam Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI dengan Menteri Agama di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (31/5/2021).
Baca Juga: Masyarakat Diminta Pahami Apapun Keputusan Pemerintah Soal Haji 2021, Banyak Pertimbangan
Sebab, menurut Rudi, informasi kepastian haji sangat dibutuhkan masyarakat. Maklum, sebelum pandemi Covid-19 saja, masyarakat sudah menunggu haji sangat lama, bahkan hingga puluhan tahun. Kondisi makin tidak menentu, saat dunia dilanda Covid-19 sehingga haji tahun 2020 ditiadakan.
“Di masa sebelum Covid aja, masyarakat yang nunggu untuk haji itu lama sekali, bahkan hingga puluhan tahun. Apalagi ditambah Covid, kemudian diperparah dengan tidak adanya haji tahun 2020, maka semakin lama lagi (waktu tunggu). Jadi intinya jangan di-PHP (pemberi harapan palsu). Kasihan masyarakat,” ujar Rudi.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV