> >

Menkes Budi Gunadi: Validasi Sinovac dari WHO Bukti Pemerintah Sediakan Vaksin Terbaik

Update corona | 2 Juni 2021, 21:28 WIB
Seorang perawat mengeluarkan paket dosis vaksin COVID-19 Sinovac dari lemari es di pusat kesehatan masyarakat di Hangzhou, provinsi Zhejiang pada hari Senin, 15 Maret 2021. Sinovac mengatakan vaksin COVID-19 aman untuk anak-anak usia 3-17 tahun, berdasarkan data awal, dan telah menyerahkan data tersebut ke regulator obat China untuk disetujui. (Sumber: Chinatopix Via AP)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyambut baik validasi penggunaan darurat (Emergency Use) vaksin Sinovac dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Menurut Menkes Budi Gunadi, hal tesebut menandakan vaksin yang disediakan pemerintah merupakan vaksin terbaik dan sudah teruji keamanannya.

Ia juga meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan berbagai jenis vaksin yang beredar dan memilih vaksin. Sebab tujuan vaksin yakni mencegah penularan Covid-19.

Baca Juga: Dinyatakan Aman dan Efektif, Sinovac Akhirnya Mendapatkan Izin Penggunaan Oleh WHO

Terlebih WHO sudah memastikan vaksin Sinovac telah memenuhi standar internasional untuk keamanan, efikasi, dan pembuatan.

“Masyarakat tidak perlu khawatir dengan berbagai jenis vaksin, karena semua jenis vaksin baik untuk mencegah penularan Covid-19 dan telah melalui uji kualitas, keamanan, dan efikasi," ujar Menkes Budi Gunadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/6/2021).

Menkes Budi Gunadi menambahkan, sebelum ada validasi dari WHO, vaksin Sinovac telah teruji mutunya karena sudah melewat uji klinis tahap ketiga dan digunakan di lebih dari 20 negara.

Riset juga membuktikan vaksin Covid-19 mampu mencegah kematian dan mencegah sakit parah yang berujung perawatan gawat darurat.

Baca Juga: Menkes Akui Kesulitan Capai Target Vaksinasi Covid-19, Perlu Bantuan Pemda dan Swasta

"(Vaksin Sinovac) berkhasiat atau mempunyai dampak melindungi dan menyelamatkan nyawa," ujar Budi.

Budi pun mengutip pernyataan Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus bahwa penambahan Sinovac ke dalam daftar vaksin dengan emergency use list (EUL) akan semakin membuka kesetaraan akses terhadap vaksin.

Sehingga nantinya vaksin Sinovac juga bisa didapatkan melalui Covax Facility, kerja sama antarnegara yang memastikan kesetaraan akses terhadap vaksin.

Baca Juga: Vaksin Sinovac dan Sinopharm Diakui WHO, Erick Thohir: Bukan Kaleng-Kaleng

Sebagaimana diketahui, selain Sinovac, WHO telah menerbitkan daftar penggunaan darurat untuk vaksin AstraZeneca, Pfizer, Moderna, dan Sinopharm.

Sebelumnya pada Selasa (1/6/2021), WHO telah memberikan persetujuan untuk vaksin Covid-19 Sinovac dalam penggunaan darurat.

Sinovac menjadi vaksin virus corona kedua China yang mendapat lampu hijau WHO.

Induk kesehatan dunia tersebut menyetujui vaksin corona Sinovac dengan dua dosis, yang sudah digunakan beberapa negara di seluruh dunia.

Baca Juga: Ingat! Perusahaan Tak Boleh Potong Gaji Karyawan untuk Vaksin Gotong Royong

Menurut penghitungan AFP, vaksin Covid-19 Sinovac sudah dipakai di 22 negara dan wilayah seluruh dunia.

Selain China, negara-negara yang menggunakan vaksin virus corona ini, antara lain, Chile, Brasil, Indonesia, Meksiko, Thailand, dan Turki.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU