> >

Terowongan Ini Hubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, Ditargetkan Rampung 17 Agustus 2021

Sosial | 1 Juni 2021, 21:40 WIB
Progres fisik pembangunan Terowongan Silaturahmi yang bakal menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. (Sumber: Dok. PUPR)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pembangunan Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, saat ini progres fisiknya telah mencapai 61 persen.

Terowongan yang digarap oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini pun ditargetkan rampung pada 17 Agustus 2021.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengungkapkan, lebih memilih terowongan daripada jembatan sebagai penghubung dua tempat ibadah tersebut lantaran desainnya memenuhi faktor keamanan dan keselamatan.

"Sebetulnya, ada tiga alternatif seperti jembatan penyeberangan, namun terlalu curam, atau dengan yang lain, dan kami pun memilih terowongan yang lebih aman," kata Basuki dalam keterangan tertulis, Selasa (01/06/2021).

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Pemindahan Ibu Kota Negara Upaya Reorientasi Pemerataan Pembangunan

Pertimbangan akan keselamatan selama masa konstruksi juga disampaikan oleh Direktur Jenderal Cipta Karya, Diana Kusumastuti.

Terlebih pembangunan Terowongan Silaturahmi ini berdekatan dengan Masjid Istiqlal dan Gereja Katederal yang merupakan bangunan cagar budaya

"Dalam pembangunannya, persyaratan teknis keandalan bangunan yang meliputi aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan tetap menjadi prioritas," kata Diana.

Dengan lingkup pekerjaan meliputi persiapan dan K3 yang sudah berjalan sejauh 94,46 persen. 

Pekerjaan pembongkaran yang memiliki progres 97,25 persen, serta pekerjaan galian tanah dan finishing jalan yang sudah mencapai progres 85,76 persen.

Tak lupa, pekerjaan struktur dengan porgres 80,18 persen, pekerjaan arsitektur dengan porgres 35,07 persen, dan pekerjaan MEP dengan porgres 8,71 persen.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan 3 Langkah Fundamental untuk Tercapainya Pembangunan Hijau di KTT P4G

Lebih lanjut, untuk pekerjaan galian tanah dan finishing jalan terdiri dari penggalian tanah, penimbunan dan pemadatan, sumur recharging, piezometer dan inclinometer, perkerasan bawah jalan, serta pelapisan atas jalan.

Sementara, pekerjaan struktur yang sudah dilakukan misalnya seperti pekerjaan guide wall, pekerjaan dwall, pekerjaan capping beam, pekerjaan struktur baja lift dan entrance.

Sedangkan, pekerjaan arsitekturnya meliputi pembuatan entrance, pekerjaan dinding dan lantai marmer, dan pekerjaan plafon perforated metal.

Dari segi arsitektur, desain terowongan ini akan dilengkapi dengan entrance yang bergaya modern dengan fasad dari material transparan.

Hal ini supaya tidak menghalangi tampilan dari Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral sebagai bangunan cagar budaya.

Lalu, untuk bagian interior, material marmer dan stainless akan mendominasi.

Terutama dalam menghadirkan aksen atau corak jabat tangan di dalam terowongan ini nanti.

Dalam aksesibilitasnya nanti, selain tangga, terowongan ini juga bakal dilengkapi dengan lift khusus difabel guna menunjang fungsi sebagai bangunan publik.

Baca Juga: Punya Duit Rp490 T, BPJAMSOSTEK Gandeng INA akan Investasi di Proyek Strategis

Perlu diketahui, pembangunan terowongan ini bukan sekadar sebagai simbol toleransi antar umat beragama.

Namun juga untuk memudahkan perpindahan jamaah antar rumah ibadah.

Sebab, kedua rumah ibadah tersebut diketahui saling berbagai ruang parkir saat momen-momen tertentu.

Sehingga adanya terowongan ini nanti diharapkan tidak akan mengganggu arus lalu lintas sekitar.

Terowongan dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, dan lebar 4,1 meter ini dibangun pada area seluas 136 meter persegi dengan total luas shelter dan tunnel mencapai 226 meter persegi.

Sudah dimulai sejak 15 Desember 2020, pembangunan terowongan ini memakan anggaran sebanyak Rp 37,3 miliar.

Itu dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk, manajemen konstruksi PT Virama Karya, dan perencana PT Yodya Karya.

Selain keamanan dalam proses kontruksi, proyek Terowongan Silaturahmi ini juga memperhatikan keamanan struktur Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal.

Lantaran jarak terdekat pintu masuk terowongan dengan Gereja Katedral yakni 32 meter dan jarak terdekat terowongan dengan gerbang Masjid Istiqlal adalah 16 meter.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU