Benarkah Seruan Tegas Megawati sebagai Sindiran untuk Ganjar Pranowo? Ini Kata Ketua DPC PDIP Solo
Update | 31 Mei 2021, 19:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku peringatan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri terkait petugas partai adalah hal yang wajar.
Ia mengaku akan patuh dan selalu tegak lurus dengan kebijakan ketua umum termasuk menjadi petugas partai.
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri memperingatkan kepada seluruh kader partai untuk mengikuti aturan yang berlaku di partai.
Dengan nada tinggi, pesan ini ia sampaikan kepada para kader saat memberikan arahan yang disiarkan langsung melalui akun Youtube PDI Perjuangan (30/5).
"Kalau ndak mau jadi petugas partai, saya ndak ngomong lagi anggota partai, petugas partai, artinya yang diberi tugas partai, Out!!" kata Megawati.
Mega tegas mengatakan tentang kepatuhan sebagai anggota partai.
Anggota partai adalah petugas yang harus mematuhi perintah partai, bila tak mau jadi petugas partai silahkan keluar dari PDI Perjuangan.
Ucapan Mega disampaikan sepekan setelah perselisihan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Bambang Wuryanto, dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Pesan tersebut menimbulkan sejumlah tanda tanya. Pasalnya pesan tersebut disampaikan Mega saat salah satu kader PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, dikabarkan tengah berkonflik dengan Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Sikap tersebut menuai sejumlah tanda tanya terkait hubungan antara Puan dan Ganjar.
Dalam pidatonya, Puan juga sempat menyinggung seorang pemimpin seharusnya berada di lapangan, bukan di sosmed.
Ketika ditanya soal seruan Megawati tersebut sebagai sindiran untuk Ganjar atau bukan, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, Fx Hadi Rudyatmo menjawab sebagai berikut.
"Sebetulnya, itu tidak. Bu Mega selalu menegaskan petugas partai harus patuh karena sebagai perwakilan di legislatif dan eksekutif. Saya juga petugas partai, sehingga Ibu menyampaikan kalau tidak mau taat aturan kepada Ketua Umum ya betul itu, hukumannya wajib. Namun tidak ada kaitannya dengan Puan, Bambang Pacul sama Ganjar Pranowo" ujar Hadi Rudyatmo.
Penulis : Anjani-Nur-Permatasari
Sumber : Kompas TV