Jadi Korban "Ghosting" Ini Dampaknya untuk Psikologis Korbannya
Kesehatan | 30 Mei 2021, 13:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Akhir-akhir ini publik dihebohkan dengan isu asmara antara putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep dan mantan kekasih, Felicia Tissue.
Publik pun kini mengenal istilah ghosting.
Berdasarkan Cambridge Dictionary istilah "ghosting" mengacu pada suatu cara mengakhiri suatu hubungan secara tiba-tiba dan menutup segara bentuk komunikasi dengan seseorang.
Seorang psikolog klinis dan pakar hubungan dari Washington DC, Vinita Mehta mengatakan, secara personal sebagian besar orang melakukan ghosting untuk menghindari konfrontasi dan melukai perasaan yang dihantui (ghostee).
Ia menambahkan, rasa nyaman, aman, interaksi yang buruk dengan pasangan, kehilangan ketertarikan, dan keadaan suatu hubungan (seberapa dekat seseorang dengan pasangannya) adalah alasan-alasan lain mengapa seseorang melakukan tindakan ini.
Artinya, seseorang bisa saja melakukan ghosting karena merasa dirinya tidak aman atau mungkin ada sesuatu hal yang tidak ingin diketahui oleh pasangannya.
Apa dampak dari segi psikologis dan bagaimana solusinya?
Simak pembahasannya bersama dengan narasumber, Tara De Thouars, Psikolog Klinis.
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV