Presiden Jokowi Tekankan Pentingnya Akurasi Data dalam Penyaluran Bantuan Pemerintah
Berita utama | 27 Mei 2021, 14:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo menyinggung persoalan akurasi data pemerintah yang masih menjadi salah satu penghambat penyaluran program bantuan pemerintah seperti bantuan sosial.
Presiden Jokowi mengutarakan mengenai sengkarut data itu dalam sambutan Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2021 yang dihadiri Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP).
"Berkaitan dengan akurasi data juga masih menjadi persoalan sampai saat ini. Dampaknya ke mana-mana, contoh data bansos tidak akurat, tumpang tindih membuat penyaluran tidak cepat, lambat dan ada yang tidak tepat sasaran," ujar Jokowi, Kamis (27/5/2021).
Tidak hanya bantuan sosial, bantaun pemerintah lainnya terkendala penyalurannya akibat data pemerintah pusat dan daerah yang seringkali tidak sinkron dan masih perlu diperbaiki.
Presiden meminta BPKP segera membantu peningkatan kualitas data yang dikelola pemerintah.
"Kawal integrasinya, sinkroninasikan basis data antar program untuk meningkatkan keandalan data, manfaatkan laboratorium data forensik dan data analitik yang dimiliki. BPKP kan punya ini, harus digunakan, dimanfaatkan," tegas Jokowi.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Saya Tidak Berikan Toleransi Terhadap Penyelewengan Anggaran
Jokowi juga mengatakan, efektivitas pengawasan internal pemerintah memerlukan komitmen dan manajemen yang juga baik, sehingga, Jokowi meminta semua rekomendasi ditindaklanjuti hingga ke inti persoalan.
"Jangan berhenti di rekomendasi. Tuntaskan sampai akar masalah sehingga tidak terulang lagi di tahun berikutnya. Sudah tahu salah, diulang-ulang setiap tahun," ujarnya.
Ia juga menekankan agar jajaran pemerintahan menindaklanjuti rekomendasi BPKP dan APIP dengan serius.
Penulis : Hasya Nindita Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV