Dampak Pandemi, Giant dan Gerai Ritel Modern Lainnya Bertumbangan
Update | 26 Mei 2021, 23:40 WIBKOMPAS.TV - Bisnis ritel menjadi salah satu sektor usaha yang terperosok paling dalam akibat pandemi Covid-19.
Sejumlah perusahaan ritel mengalami kerugian.
Tak sedikit yang menutup sebagian gerai bahkan ada juga yang gulung tikar.
Terbaru, PT Hero Supermarket Tbk mengumumkan bakal menutup seluruh gerai Giant pada akhir Juli mendatang.
Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk, Patrik Lindvall menyebut perusahaan akan memfokuskan bisnis ke merek dagang lain yang memiliki potensi bertumbuh lebih tinggi.
“Kami tetap meyakini bahwa sektor peralatan rumah tangga, kesehatan, dan kecantikan, serta keperluan sehari-hari untuk kelas atas memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi,” kata Patrik Lindvall seperti dikutip dari Kompas.com.
Menteri Perdagangan, Muhammad Luthfi mengakui di sepanjang pandemi corona, sektor perdagangan mengalami pelemahan termasuk ritel.
Data dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, Aprindo menunjukkan dalam sembilan bulan pandemi tahun 2020, tercatat 1.200 toko ritel tutup.
Sementara di periode Januari sampai Maret 2021, tercatat 90 toko ritel yang tutup.
Artinya hingga Maret 2021, ada sekitar 1.300 ritel yang tutup.
Pemerintah terus berupa memulihkan sektor ekonomi.
Percepatan program vaksinasi jadi salah satu yang diharapkan untuk mendongkrak ekonomi.
Bagaimana kondisi riil yang dialami para pengusaha di sektor ritel sejak awal pandemi 2020 lalu hingga saat ini?
Lalu bagaimana kebijakan pemerintah untuk menyelamatkan sektor ini?
Simak pembahasannya bersama Tenaga Ahli Utama Deputi Bidang Perekonomian Tiga Kantor Staf Kepresidenan, Edy Priyono, serta Ketua Umum Asosisasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey.
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV