Kementerian Pertahanan Turut Usut Kasus Kebocoran Data Peserta BPJS Kesehatan
Update | 26 Mei 2021, 08:31 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - BPJS Kesehatan mengakui kebocoran data 279 juta warga Indonesia.
Menurut Direktur Utama BPJS, kebocoran data terjadi akibat adanya tindakan peretasan sistem keamanan digital.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Akui Kebocoran Data 279 Juta WNI
Dalam konferensi pers virtual, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, BPJS kesehatan selama ini telah melakukan upaya perlindungan data peserta melalui pengelolaan teknologi informasi.
Dinamisnya dunia digital membuat kelompok tertentu yang tidak bertanggung jawab, bisa membobol data pribadi yang terhimpun melalui platform digital BPJS kesehatan.
Kementerian Pertahanan, akan turut mengusut kasus dugaan kebocoran data peserta BPJS.
Baca Juga: Geger 279 Juta Data WNI Bocor dan Dijual di Forum Hacker, DPR: Kepercayaan Masyarakat Jadi Taruhan
Pasalnya, data prajurit TNI, serta Pegawai Kemhan, yang terdaftar di BPJS kesehatan termasuk dalam data 279 juta penduduk Indonesia yang bocor.
Selama ini, anggota TNI, Polri terdaftar sebagai peserta BPJS kesehatan.
Penulis : Dea-Davina
Sumber : Kompas TV