> >

Pakar Statistika UGM Ungkap Pengendalian Covid-19 Non-Obat Efektif Tekan Kasus Baru

Update corona | 24 Mei 2021, 09:15 WIB
Pakar Statistika Dedi Rosadi (Sumber: ugm.ac.id)
 

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Pakar statistika Universitas Gadjah Mada (UGM)  Dedi Rosadi memprediksi perihal berakhirnya endemik Covid-19 dan ancamannya secara global. Ia mengungkapkan metode pengendalian Covid-19 non-obat justru terbukti efektif dalam meminimalkan munculnya kasus baru.

Menurut Dedi, tingkat efektivitas pengendalian Covid-19 non-obat  beragam dalam menekan munculnya kasus baru dalam beberapa bulan terakhir. Namun di beberapa negara tertentu juga terjadi gelombang kedua dan ketiga penularan Covid-19.

“Efektivitasnya beragam, ada yang sudah sampai multiwaves, namun banyak juga yang masih single wave seperti di Indonesia, Maroko, Paraguay, Uruguay,“ ujarnya, Senin (24/5/2021).

Baca Juga: Perlunya Keterlibatan RT/RW dan Warga dalam Upaya Pengendalian Covid-19

Beberapa negara yang berhasil menekan kasus baru tersebut adalah China, Australia dan Selandia Baru. Meskipun demikian, pengendalian lewat vaksin dan obat secara global tetap terus digalakkan di tengah belum disiplinnya masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan, keterbatasan vaksin dan obat, serta mutasi virus. 

Ia tidak menampik pengendalian Covid-19 non-obat yang terbukti efektif di beberapa negara belum tentu efektif di negara lain. Alasannya, pengendalian non-obat tergantung dari ketegasan pemerintah dan kedisiplinan masyarakat dalam menjaga kesehatan.

“Kalau ini bisa efektif dilakukan secara global, pandemi tidak terjadi,” ucapnya.

Selain pengendalian Covid-19 non-obat, vaksin dan obat juga tetap diperlukan untuk menekan laju penularan Covid-19.

Efektivitas vaksin masih diuji dan teknik pengobatan efektif memang masih diupayakan. Akan tetapi jika salah satu atau keduanya bisa berjalan efektif dalam waktu dekat, maka endemik bisa dihindari dan pandemi berakhir dalam waktu dekat.

Baca Juga: Doni Monardo: Pengendalian Covid-19 Tidak Mengenal Kata Lengah

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU