> >

Pihak Modena dan Pfizer Minta Bebas Tanggung Jawab Hukum, Bio Farma Sulit Bawa Masuk ke Indonesia

Update corona | 21 Mei 2021, 17:56 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 Pfizer berbasis mRNA. Kini vaksin Pfizer dapat disimpan di suhu kulkas biasa. FDA telah izinkan penggunaan vaksin mRNA ini pada anak-anak usia 12 tahun hingga 15 tahun. (Sumber: SHUTTERSTOCK/ lupmotion)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Indonesia menjadi satu dari sejumlah negara di dunia yang menggunakan vaksin Covid-19 dari beberapa produsen vaksin berbeda, salah satu yang dipakai yakni Pfizer dan Modena.

Sayang, hingga saat ini kedua vaksin tersebut tak kunjung masuk ke Tanah Air dan ternyata memang ada sejumlah kendala yang mengadangnya.

Hal ini seperti diutarakan langsung oleh Honesti Basyir selaku Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir.

Ia mengatakan, pihak Pfizer meminta untuk dibebaskan dari tanggung jawab hukum apabila ada kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) setelah vaksinasi.

Baca Juga: Alternatif Baru, Vaksin Covid-19 Novavax dan Pfizer Tiba di Indonesia Bulan Juni-Juli

"Ini yang menjadi permasalahan sehingga kita belum bisa melakukan kontrak dengan Pfizer," kata Honesti rapat dengar pendapat yang disiarkan kanal YouTube DPR RI, Kamis (20/5/2021).

Menurutnya, hal serupa juga terjadi dengan pihak produsen vaksin Moderna. Produsen vaksin tersebut juga meminta dibebaskan dari tanggung jawab hukum apabila terjadi KIPI.

Namun, ia berharap negosiasi antara Bio Farma dan dua produsen vaksin tersebut dapat titik terang pada Juni 2021.

“Kami tidak pernah menghentikan itu, tetap berproses dengan mereka tapi yang ada saat ini tuh yang sudah ada binding agreement dengan Bio Farma," ujar dia seperti juga diberitakan Kompas.com.

Adapun vaksin Moderna disebut-sebut akan digunakan untuk program vaksinasi gotong royong yang sejatinya sudah mulai bergulir sejak beberapa hari terakhir ini.

Penulis : Gading Persada Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU