Kisah Jelang Reformasi 98, Amien Rais Ditelepon TNI Hingga Diminta Batalkan Acara Syukuran di Monas
Sosial | 21 Mei 2021, 10:22 WIBSOLO, KOMPAS.TV - Tepat hari ini, 21 Mei, merupakan momen peralihan kekuasaan dari Presiden Soeharto ke wakilnya, BJ Habibie, sebagai puncak demonstrasi menuntut reformasi.
Salah seorang tokoh, Amien Rais, bercerita dirinya sempat ditelepon seorang petinggi TNI sebelum Presiden Soeharto lengser pada 21 Mei 1998.
Amien bercerita, saat Reformasi akan memasuki puncak, tepatnya pada 19 Mei 1998 dirinya sempat ditelepon seorang petinggi TNI pada malam hari pukul 11.00 WIB.
Seorang perwira yang Amien lupa namanya, dari balik telepon dia meminta untuk membatalkan rencana syukuran reformasi di Monas.
Baca Juga: Rektor ITB dan Mendikbud di Awal Demo Reformasi Itu Telah Tiada, Dimakamkan Hari Ini
"[Dia] mengatakan, 'Pak Amien, tolong itu batalkan besok pagi [20 Mei]', rencana syukuran reformasi di Monas," kata Amien dalam acara merawat Reformasi yang digelar virtual, Kamis (20/5) malam.
Selain itu, perwira tersebut juga mengancam massa yang tetap berkumpul di Monas akan dibubarkan.
Bahkan, seseorang yang meneleponnya itu juga menyinggung peristiwa Tiananmen di China. Sebagai informasi, Tiananmen adalah pembantaian demonstarasi pro-reformasi di China pada pertengah tahun 1989.
"Saya juga kaget, kemudian saya pakai sarung, baju batik lengan pendek saya naik Kijang pergi ke Monas. Setiap jalan ke Monas sudah ada besi-besi kawat duri yang digulung. Ada beberapa tank, panser dan lain-lain," tambahnya.
Baca Juga: Peristiwa Penting Era Reformasi, Awal Periode Demokrasi Politik yang Terbuka
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV