> >

Satgas Covid-19: Pergerakan 2,6 Juta Orang Diperkirakan Jadi Puncak Arus Balik

Berita utama | 19 Mei 2021, 11:11 WIB
Ribuan pemudik yang mengendarai sepeda motor berhasil menjebol barikade penyekatan di Jalur Pantura Kedungwaringin, perbatasan Kabupaten Bekasi- Karawang, pada Minggu (9/05/2021) pukul 22.40 WIB. (Sumber: Warta Kota)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan berdasarkan survei Litbang Kementerian Perhubungan, pergerakan arus balik Lebaran setelah 21 Mei 2021 diprediksi mencapai 2,6 juta orang.

"Survei oleh Litbang Kementerian Perhubungan tahun 2021 memperkirakan mobilisasi pergerakan puncak arus balik setelah 21 Mei 2021 mencapai 37 persen atau 2,6 juta orang," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (18/5/2021).

Wiku menjelaskan, pemerintah akan melakukan berbagai antisipasi sesuai dengan addendum SE atgas Nomor 13 tahun 2021 yang diresmikan sejak 21 April 2021.

Pertama, pengetatan mobilitas melalui kewajiban penyertaan surat tes negatif Covid-19 yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 1 x 24 jam untuk seluruh moda transportasi. Pengetatan ini berlaku pada 18-24 Mei 2021.

Kedua, pelaksanaan tes rapid antigen secara acak di berbagai titik strategis.

"Demi menegaskan kembali implementasi di lapangan dan menyesuaikan dengan kondisi kasus, dilakukan penambahan personel dan upaya testing di titik-titik penyekatan strategis," jelas Wiku.  

Baca Juga: Satgas Covid-19 Minta Masyarakat yang Kembali dari Mudik Lakukan Karantina Mandiri Selama 5 Hari

Pemerintah juga mengintensifkan kebijakan skrining berlapis, khususnya di titik strategis arus balik yang mulai diterapkan sejak 15 Mei 2021.

Kebijakan ini diterapkan untuk pelaku perjalanan dari pulau Sumatera ke pulau Jawa yang harus menjalani tes rapid antigen di Pelabuhan Bakauheni. Upaya ini dikoordinasikan secara langsung oleh Satgas khusus yang dikoordinir oleh Satgas Covid-19 daerah Lampung.

Sementara itu, tes rapid antigen secara acak di berbagai titik penyekatan dilakuakn untuk pelaku perjalanan dari provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Barat yang akan menuju wilayah Jabodetabek.

Penulis : Hasya Nindita Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU