> >

Presiden Jokowi Kasih Label Warna Merah Buat 15 Provinsi, DKI Jakarta Masuk

Politik | 18 Mei 2021, 19:40 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) berbasis teknologi ramah lingkungan di Benowo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (6/5/2021). (Sumber: Dok. Pemkot Surabaya)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Presiden Joko Widodo menyoroti 15 provinsi yang mengalami tren kenaikan angka kasus Covid-19.

15 provinsi tersebut yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Banten.

Kemudian Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Maluku serta Maluku Utara.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Akhir Tahun 2022 Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sudah Bisa Diujicobakan

Presiden Jokowi menjelaskan daerah mengalami tren kenaikan ini sudah ditandai dengan warna merah, sedangkan daerah dengan tren penurunan kasus Covid-19 ditandai dengan warna hijau.

“Hati-hati, yang turunnya drastis hanya di Bengkulu sehingga kita beri tanda hijau. Tren penurunan kasus mingguannya kelihatan,” ujar Presiden Jokowi melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (18/5/2021).

Presiden Jokowi juga mengingatkan target keterisian tempat tidur di rumah sakit yakni di bawah 50 persen.

Presiden menjelaskan keterisian tempat tidur di RS secara nasional di posisi baik, yaitu 29 persen. Namun di tingkat daerah masih ada yang di atas angka nasional, bahkan hingga di atas 50 persen.

Baca Juga: Satgas Covid-19: Sejumlah Provinsi di Sumatera Mulai Masuk 10 Besar Kasus Covid-19 Tertinggi

“Ini tolong gubernur, bupati, walikota tahu angka-angka ini. Tiga provinsi hati-hati. Sumut (56 persen), Kepri (53 persen), Riau (52 persen). Kalau yang masuk rumah sakit banyak artinya harus super hati-hati,” ujar Presiden Jokowi.

Lebih lanjut Presiden Jokowi meminta kepala daerah untuk waspada terhadap potensi peningkatan kasus Covid-19 usai libur lebaran 2021.

Presiden menegaskan waspada terhadap peningkatan kasus Covid-19 tetap dilakukan meskipun sudah ada kebijakan larangan mudik.

Baca Juga: Hari Terakhir Larangan Mudik, Pemerintah Laporkan 15 Daerah Alami Peningkatan Kasus Covid-19

Sebab, dari laporan yang diterima terdapat 1,5 juta orang yang mudik dalam kurun waktu 6-17 Mei 2021.

Sebelumnya Presiden Jokowi menyatakan ada 33 persen masyarakat yang berkeinginan untuk mudik. Saat ada kebijakan larangan mudik, angka tersebut turun menjadi 11 persen.

Saat sosialisasi turun menjadi 7 persen dan saat pelaksanaan menjadi 1,1 persen.

Baca Juga: 200 Kendaraan Diputar Balik Selama Larangan Mudik di Bakauheni

“1,1 persen kelihatannya kecil sekali tetapi kalau dijumlah, ternyata masih besar sekali. 1,5 juta orang yang masih mudik. Untuk itu kita berharap kasusnya tidak seperti tahun lalu,” ujar Presiden Jokowi.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU