> >

Jangan Sembarangan Minum Obat Ketika Sakit!

Kesehatan | 18 Mei 2021, 13:28 WIB

KOMPAS.TV - Saat kita sakit atau kurang enak badan, penggunaan obat baik melalui resep dokter ataupun dibeli bebas di apotek kerap kali membantu mengembalikan stamina tubuh.

Dalam penggunaannya, obat mempunyai berbagai macam bentuk dan karakteristik yang berbeda, seperti pil, kapsul, tabet, puyer hingga sirup.

Semua diformulasikan khusus demi tercapainya efek terapi yang diinginkan.

Namun tahukah Anda, penggunaan obat harus dilakukan secara rasional? Apakah itu?

Organisasi kesehatan dunia (WHO) pada 1985 telah menetapkan definisi penggunaan obat secara rasional, yakni sesuai dengan indikasi, dosis dan jangka waktu pemberian yang tepat, serta harga yang terjangkau bagi pasien.

Namun nyatanya, WHO masih mendapati penggunaan obat yang tidak rasional yang akan memberikan dampak bagi pasiennya. 

Dilansir dari laman Kompas.com, sejumlah praktik penggunaan obat sering terjadi di masyarakat, seperti penggunaan puyer yang berisi banyak obat atau polifarmasi, pengunaan antibiotik dan suntikan, penulisan resep obat yang tidak sesuai dengan pedoman klinis, serta pengobatan mandiri yang tidak tepat.

Sejumlah dampak buruk atau kerugianpun dapat mengintai pasien, di antaranya efek samping obat dan kesalahan pengobatan yang membahayakan tubuh, resistensi terhadap antibiotik, kurangnya kepercayaan masyarakat kepada tenaga kesehatan serta membuang biaya yang tidak diperlukan.

Salah satu dampak buruk penggunaan obat yang salah adalah resistensi antibiotik, yakni kemampuan bakteri untuk hidup dari efek serangan antibiotik.

Akibatnya, efektivitas obat yang dimaksudkan untuk membunuh bakteri atau virus akan berkurang.

Bakteri menjadi kebal terhadap pengobatan dan menimbulkan masalah yang lebih besar pada tubuh.

Lantas, bagaimana penggunaan obat yang rasional? Temukan jawabannya di Ayo Sehat!

Penulis : Luthfan

Sumber : Kompas TV


TERBARU