Survei Litbang Kompas: Sebanyak 40,2 Persen Responden Anggap Penyekatan Jalur Mudik Tidak Efektif
Sosial | 6 Mei 2021, 19:34 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Hasil survei Litabng Kompas menunjukkan sebanyak 40,2 persen responden sebut penyekatan mudik yang dilakukan guna menghalau pemudik tidak efektif.
Survei ini dilakukan terhadap 520 responden pada 13-15 Maret 2021 pada penduduk berusia minimal 17 tahun dari 34 provinsi di Indonesia.
Salah satu survei menanyakan terkait penilaian responden terhadap penyekatan jalur antar kota/provinsi untuk melarang pergerakan kendaraan umum atau pribadi sebagai moda transportasi untuk mudik.
Hasil dari survei tersebut yakni sebanyak 44 persen mengatakan efektif dan 3,5 persen menyatakan sangat efektif.
Sementara itu, sebanyak 40,2 persen responden mengatakan tidak efektif, 1,9 persen menilai sangat tidak efektif, dan sisanya 10,4 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Berdasarkan hasil survei dapat terlihat bahwa persentasi masyarakat yang menilai penyekatan jalan tidak efektif masih cukup besar.
"Hal yang juga menjadi sorotan dan dinilai tidak efektif adalah penyekatan, yang saat ini juga sedang masif dilakukan oleh pihak Kepolisian dan Kemenhub di banyak ruas jalur dan perbatasan antarwilayah," ujar Peneliti Litbang Kompas Eren Masyukrilla dalam diskusi virtual, Kamis (6/5/2021).
Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Jokowi Tertinggi Pada Bursa Calon Presiden
Respons masyarakat berkaca dari pelaksanaan larangan mudik dan penyekatan jalur transportasi yang berlangsung tahun kemarin.
Banyak masyarakat yang menganggap pemeriksaan atau penyekatan masih belum berjalan dengan optimal.
Penulis : Hasya Nindita Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV