Kisah Mayor Jantje, Tanjidor dan Burung Walet Klapanunggal
Peristiwa | 6 Mei 2021, 05:00 WIBDisebutkan seluruh kebutuhan Mayor Jantje sebesar 3280 gantang beras (satu gantang setara 3,125 kilogram) dalam sebulan. Bahkan anjing Mayor Jantje saja perlu 28 gantang.
Semua kekayaan itu didapat dari usaha sarang burung walet. "Burung-burung walet Klapanunggal itu merangsang daya bayangannya, sesuatu yang terjadi ketika ia masih kanak-kanak," demikian Johan Fabricus menceritakan Mayor Jantje ketika masih anak-anak yang terpesona dengan sarang burung walet milik ayahnya.
"Suatu ketika ia ikut ke sumber harta yang tak pernah kering itu. Dengan menahan nafas, ia saksikan bagaimana pemetik-pemetik sarang itu meluncur turun ke bawah melalui tangga-tangga rotan, dikaitkan pada dinding karang yang terjal."
Melalu kekayaan yang melimpah, saudagara kaya ini sering mengadakan pesta di rumahnya. Salah satu jenis kesenian yang paling sering ditampilkan adalah tanjidor, perpaduan musik lokal Sunda, Betawi dan Belanda. Para pemain diberi seragam, diberi tempat di rumahnya hanya untuk menghibur semata.
Sejarawan dari Universitas Indonesia (UI) Mona Lohanda ketika memberi kata pengantar terhadap buku ini menuliskan, "Barangkali inilah peninggalan Mayor Jantje paling berharga. Tradisi bermusik ini, di kemudian hari dikenal sebagai cikal bakal tanjidor, musik pengaruh Indo Belanda yang dikenal sebagai musik rakyat Betawi."
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV