Jokowi Sebut Rencana Kerja Pemerintah 2022 Masih Pulihkan Ekonomi dan Reformasi Struktural
Berita utama | 4 Mei 2021, 13:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo membeberkan rencana kerja pemerintah di tahun 2022 masih mengusung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2021, Selasa (4/5/2021).
“Bapak ibu rencana kerja pemerintah di tahun 2022, tahun depan ini masih mengusung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural,” kata Presiden Jokowi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Ingin Indonesia Menjadi Bagian dari Produsen Teknologi
Dalam pernyataannya, Presiden mengatakan fondasi paling awal pemulihan ekonomi adalah pengendalian Covid-19. Untuk itu, ia minta pemerintah daerah mempercepat belanja terutama berbagai bentuk bantuan sosial, padat karya, serta mendorong belanja masyarakat.
“Demand side harus diperbesar, sisi permintaan harus diperbesar, kemarin saya ingatkan di akhir Maret 2021 di perbankan masih ada uang APBD provinsi, kabupaten dan kota Rp182 triliun yang seharusnya itu segera dibelanjakan,” ujarnya.
“Untuk memperbesar sisi permintaan, sisi konsumsi,” tambahnya.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Jokowi Tertinggi Pada Bursa Calon Presiden
Selain itu, Presiden Jokowi mengatakan perlu juga didorong industri-industri yang mulai bangkit dan para pekerja mulai bekerja.
“Domestic supply side harus ditingkatkan, tapi semua dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat ketat jangan ditawar-tawar mengenai hal ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengatakan pemerintah saat ini juga sudah melakukan reformasi struktural dengan penetapan UU Cipta kerja. Untuk itu, semua kementerian lembaga dan pemerintah daerah harus sinergi dalam melaksanakan dan memanfaatkan reformasi struktural ini.
Baca Juga: Presiden Jokowi Naikkan Tunjangan PNS Kategori Ini, Berikut Masing-Masing Besarannya
“Harus kita rencanakan sejak sekarang, bahwa nilai tambah sektor industri harus kita tingkatkan, ketahanan pangan harus meningkat dan pemulihan sektor pariwisata harus berjalan dengan baik,” katanya.
“Kita juga harus mendapat manfaat dari perkembangan dunia yang mengarah ke green economy, ini hati-hati perkembangan green economy. Kita harus menyadari kita salah satu paru-patu terbesar dunia. kita bisa mendapat manfaat besar dari hutan tropis dan hutan mangrove yang kita miliki,” tambahnya.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV