1 Mei Disebut sebagai Hari Buruh atau May Day, Begini Sejarahnya
Sosial | 1 Mei 2021, 08:11 WIBSOLO, KOMPAS.TV- Hari ini, 1 Mei 2021, bertepatan dengan May Day atau Hari Buruh.
Peringatan May Day selalu digelar setiap tahunnya tepat pada 1 Mei dan diperingati di seluruh dunia, tak terkecuali di Indoensia.
Bahkan May Day dijadikan hari libur dibeberapa negara, salah satunya di Tanah Air ini.
Lantas, kenapa 1 Mei diperingati sebagai May Day?
Sebelumnya, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), May Day merupakan hari peringatan kemenangan kaum buruh yang diperingati setiap 1 Mei.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), May Day dikenal juga sebagai Hari Buruh atau Hari Buruh Internasional.
Hari buruh untuk memperingati perjuangan bersejarah yang dibuat oleh pekerja dan gerakan buruh.
Baca Juga: Siap-Siap! Besok Ada Aksi May Day di Jakarta, Segini Jumlah Personel Gabungan yang Bakal Disiagakan
Saat itu, pada 5 September 1882 di Amerika Serikat terjadi parade buruh terbesar yang diikuti sekitar 20.000 buruh sambil membawa spanduk bertuliskan "8 jam kerja, 8 jam istirahat, dan 8 jam rekreasi".
Puluhan ribu buruh ini menuntut 8 jam kerja setiap harinya.
Setelah sebelumnya mereka bekerja 10 jam setiap harinya.
Akhirnya pada 1887, Presiden Amerika Serikat Grover Cleveland menetapkan 5 September sebagai hari libur umum, di mana untuk menghormati para pekerja.
Tahun-tahun berikutnya aksi buruh tetap digelar dan menyebar diberbagai negara bagian.
Namun, aksi-aksi yang berlangsung tersebut belum menjadi hari libur.
Pada 1 Mei 1886 terjadi aksi buruh dalam jumlah besar di Amerikat Serikat.
Ada sekitar 400 ribu buruh yang ikut dalam aksi tersebut.
Tuntutannya tetap sama, yakni pengurangan jam kerja menjadi 8 jam dalam sehari.
Aksi buruh saat itu berlangsung empat hari, mulai 1 Mei hingga 4 Mei.
Baca Juga: Polisi Bakal Lakukan Tes Swab Antigen untuk Buruh yang Ikut May Day
Pada hari terakhir, buruh melakukan pawai besar-besaran.
Dalam aksi tersebut polisi melakukan penembakan secara membabi buta hingga menewaskan ratusan buruh.
Polisi juga menangkap sejumlah buruh yang menjadi pemimpin dalam aksi tersebut.
Peristiwa itu dikenal dengan sebutan Haymarket.
Ratusan buruh yang tewas disebut sebagai martir.
Penulis : Gading Persada Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV