Media Asing Soroti Kelebihan Jumlah Awak KRI Nanggala 402
Berita utama | 23 April 2021, 14:50 WIBBALI, KOMPAS.TV - Pihak TNI Angkatan Laut (AL) belum mengetahui penyebab KRI Nanggala 402 menghilang. Di sisi lain media asing menyoroti jumlah awak kapal selam itu.
Kapal selam KRI Nanggala 402 termasuk dalam tipe 209/1300 hasil produksi Jerman Barat.
Jurnalis The Drive bernama Thomas Newdick menyoroti jumlah awak KRI Nanggala 402 yang berbeda dengan kapasitas kapal selam tipe 209.
"Kapal selam itu memiliki 53 anggota awak, yang biasanya memiliki 34 personel, menurut Combat Fleets of the World edisi 1993. Tidak jelas mengapa begitu banyak individu tambahan yang terlibat dalam latihan ini," tulis Thomas, dikutip dari thedrive.com.
Sementara situs militaryfactory.com mencatat kapal selam tipe 209 hanya dapat mengangkut total awak di kisaran 31 sampai 36 orang.
Tipe 209 nomor 1100 adalah kapal selam dengan muatan paling kecil, yaitu maksimal 31 orang. Sementara, tipe 209 nomor 1500 dapat memuat total awak maksimal 36 orang.
Sampai saat ini, tim penyelamat dari gabungan personil TNI, Polri, dan SAR terus melakukan upaya pencarian dan penyelamatan KRI Nanggala yang hilang.
Ada 21 kapal yang bergerak mencari kapal selam itu. Pencarian hari ini mengandalkan KRI Rimau yang dapat mendeteksi titik magnet yang kuat di perairan Bali Utara.
Baca Juga: Apa Itu Side Scan Sonar yang Dipakai dalam Pencarian KRI Nanggala 402?
Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad mengatakan, tim penyelamat kini tak lagi mendapati suara dari KRI Nanggala. Hal ini terungkap dalam konferensi pers di Bali, Jumat (23/4/2021).
“Karena kemarin sementara ini dari KRI Rimau. Nah, ini tampaknya akan diperkuat dari KRI lain yang memang bisa (mendeteksi) dari mana sih titik... Karena kebetulan kapal selamnya kan udah diem, tidak ada suara, tinggal hanya sonar yang bisa menangkap,” beber Achmad.
Achmad mengatakan, ada kemungkinan pula kapal selam itu terbawa arus bahwa laut. Untuk itu, pihaknya mencoba mencari berdasarkan perkiraan gerakan arus.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV