5 Faktor Penyebab India Mengalami 'Tsunami' Covid-19 Hingga Tembus 300 Ribu Dalam 24 Jam
Wawancara | 22 April 2021, 23:18 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - India melaporkan penambahan kasus baru Covid-19 pada Kamis (22/4/2021) sebanyak 314.835 dalam waktu 24 jam.
Guru Besar Fakultas Kedokteran UI, Candra Yoga Aditama, mengatakan bahwa India sempat menekan angka penyebaran Covid-19 10 kali lipat lebih rendah pada September 2020 lalu.
"Mereka berhasil menurunkan 10 kali lipat pada waktu itu dan itu belum ada vaksinasi. Hanya saja sejak Maret-April ini angkanya tinggi sekali," ujar Candra saat dihubungi KompasTV, Kamis (22/4/2021).
Kenaikan angka kasus harian di India yang sangat cepat ini, disebutkan Candra setidaknya ada lima faktor.
Diantaranya penerapan 3M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak) mengalami penurunan. Kedua, ada agenda besar yang dilaksanakan di India seperti pilkada, acara keagamaan, maupun pernikahan. Ketiga, penurunan jumlah tes.
Faktor keempat ialah adanya mutasi atau varian baru corona seperti B117 dari Inggris, B1351 dari Afrika Selatan, hingga P1 dari Brazil, yang terdeteksi di India. Ditambah lagi, India memiliki mutasi corona sendiri yakni B1617.
Kelima, faktor vaksinasi menyebabkan masyarakat merasa telah memiliki imun yang kebal sehingga tak mengindahkan protokol kesehatan
Kasus positif corona di India terus bertambah bahkan perdana menterinya menyebut ini sebagai tsunami corona.
Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari pelonjakan kasus korona di India?
Kita bahas bersama Kepala Bidang Pengembangan Profesi Epidemiolog Indonesia, Masdalina Pane, dan Guru Besar Fakultas Kedokteran UI sekaligus Mantan Direktur Who Asia Tenggara, Candra Yoga Aditama.
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV