> >

Panglima TNI Rilis Update Hilangnya Kontak KRI Nanggala 402; Kronologi dan Upaya Pencarian

Breaking news | 22 April 2021, 14:27 WIB
Anggota TNI AL membawa prototipe sesaat Kapal Selam KRI Nanggala-402 saat merapat di Dermaga Madura Komando Armada RI Kawasan Timur di Surabaya, Senin (6/2/2012). Kedatangan KRI Nanggala setelah menjalani perbaikan di Korea Selatan disambut langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno dan anggota Komisi I DPR. (Sumber: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA)

BALI, KOMPAS.TV - Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto bersama dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan jumpa pers terkait update pencarian KRI Nanggala 402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021) kemarin di Perairan Utara Bali. 

Marsekal Hadi menyebut sampai hari ini upaya pencarian masih dilakukan oleh TNI AL dan mengerahkan seluruh prajurit untuk pertolongan KRI Nanggala 402.

Pencarian akan dibantu oleh instansi pemerintah lainnya yaitu Kepolosian RI, KNKT, BPPT, Basarnas, termasuk bantuan dari Singapura, Malaysia, dan Australia. 

"Kita semua berharap upaya pencarian akan membuahkan hasil dan menumbuhkan harapan untuk menyelamatkan seluruh personil KRI Nanggala," kata Marsekal Hadi. 

Baca Juga: TNI Jelaskan Kronologi Hilang Kontak KRI Nanggala-402 di Perairan Bali Utara

Kepala Staf TNI Al, Laksamana Yudo Margono, menjelaskan, unsur-unsur Angkatan Laut dari penembakan ini adalah pembinaan dari kemampuan dan kekuataan TNI AL dan dilaksanakan latihan penembakan Rudal C802 dan Turpedo Kepala Perang di mana sasarannya ialah salah satu KRI. 

KRI Nanggala 402 tengah melaksanakan latihan penembakan Turpedo Kepala Perang Rabu (21/4/2021) kemarin.

Prosedur sudah dilaksanakan secara keseluruhan. 

Pada pukul 03.00 WITA, KRI Nanggala izin menyelam pada kedalaman 13 meter dan persiapan menembak turpedo. KRI Nanggala 402 diketahui juga disertai oleh tim penjejak

"Kemudian jam 03.00 sampai jam 03.30 di geladak halauan dan conning tower dari KRI Nanggala 402 masih terlihat oleh tim penjejak dalam jarak 50 meter. Lalu pada 03.30 tim lain menempati posisi untuk mengecek turpedo warning sebagai persiapan turpedo meluncur," kata Laksamana Yudo. 

Penulis : Hasya Nindita Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV

Tag

TERBARU