Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak Sempat jadi Andalan Saat Sengketa Blok Ambalat
Berita utama | 22 April 2021, 08:52 WIBBALI, KOMPAS.TV- Upaya pencarian terhadap kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali sejak Rabu (21/4/2021) pagi terus dilakukan hingga saat ini.
Namun, siapa yang mengira bahwa kapal selam buatan Jerman tahun 1979 ini punya peran penting bagi Indonesia di dunia internasional, salah satunya saat terjadi sengketa dengan negara tetangga, Malaysia, dalam blok Ambalat.
Ini ceritanya seperti juga diberitakan Tribunnews, Kamis (22/4/2021):
Pada 8 April 2005, Kapal Republik Indonesia (KRI) Tedong Naga 819 menyerempet Kapal Diraja Rencong dari Malaysia di perairan Karang Unaran, Nunukan, Kaltim.
Baca Juga: Ini Rekam Jejak Letkol Laut Heri Oktavian, Komandan Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak
Buku 71 Tahun TNI AL mencatat, aksi ini terpaksa dilakukan karena KD Rencong berkali-kali melakukan manuver yang membahayakan pembangunan mercusuar Karang Unarang. Insiden ini adalah bagian dari konflik perebutan blok Ambalat yang kaya migas.
Setelah peristiwa itu, pada Mei 2005, Kapal Selam KRI Nanggala 402 dioperasikan di kawasan tersebut. Tugas KRI Nanggala adalah menjadi ujung tombak alias bersiap-siap. Kalau terjadi apa-apa, KRI Nanggala yang maju.
Tugasnya sesuai dengan peran kapal selam untuk mengintai, menyusup, dan memburu sasaran-sasaran strategis. Semua sesuai dengan keputusan politik pemerintah.
Saat itu, KRI Nanggala–402 beroperasi sendiri karena ”saudaranya”, yaitu KRI Cakra 401, sedang diperbaiki total di Korea Selatan.
KRI Cakra mulai beroperasi kembali Februari 2006. Belakangan, bergantian, KRI Nanggala yang diperbaiki di Korea Selatan dan kembali ke Tanah Air pada Februari 2012.
Baca Juga: KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak Dipimpin Letkol Laut (P) Heri Oktavian
Saat itu, jumlah kapal selam milik Indonesia hanya dua unit untuk mencakup laut yang sangat luas. Ada banyak misi rahasia yang diemban KRI Nanggala.
Hal ini sesuai dengan sifat kapal selam yang strategis, yaitu senyap dan tidak diketahui keberadaannya.
KRI Nanggala-402 juga mengikuti misi-misi yang terbuka di antaranya dalam latihan-latihan dengan US Navy tahun 2002 di Laut Jawa dan Selat Bali dengan nama latihan Coorperation Afloat Readiness and Training/CARAT.
Penulis : Gading Persada Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV