Ada Tumpahan Minyak, Diduga Terdapat Kerusakan Kapal KRI Nanggala 402
Update | 21 April 2021, 23:57 WIBKOMPAS.TV - Kapal selam KRI Nanggala-402 dilaporkan hilang kontak di Perairan Utara Bali sekitar pukul 03.00 WITA, Rabu (21/4/2021).
KRI Nanggala-402 diduga tenggelam saat sedang gladi resik untuk latihan penembakan rudal.
Namun saat melakukan perjalanan dari Surabaya menuju perairan selat Bali, kapal selam buatan Jerman tersebut hilang kotak dan tidak terdeteksi oleh radar.
Diketahui KRI Nanggala-402 dijadwalkan ikut dalam latihan penembakan rudal di laut Bali.
Latihan ini menurut rencana berlangsung Kamis (22/4/2021) besok.
Kapal diduga hilang kontak 90 kilometer di utara perairan Bali.
Ada dugaan kapal itu kini berada di Palung dengan kedalaman 700 meter.
Saat ini, TNI tengah mengerahkan berbagai kapal perang menuju ke tempat kejadian.
Indonesia juga telah meminta bantuan Singapura dan Australia yang memiliki kapal penyelamat kapal selam.
Hingga malam ini suasana Pangkalan Angkatan Laut, Banyuwangi, Jawa Timur, tampak dijaga ketat oleh petugas.
Belum ada pernyataan resmi dari Kepala Staf Angkatan laut yang berada di lanal Banyuwangi terkait hilangnya kapal selam Nanggala-402.
Kapal selam KRI Nanggala-402 memiliki berat 1,395 ton, dimensi panjang 59,5 meter, lebar 6,3 meter, tinggi 5,5 meter.
Kapal ini menggunakan 4 mesin diesel elektrik dan mampu menyelam 3 bulan dengan kedalaman maksimal 250 meter di bawah permukaan laut.
KRI Nanggala-402 dilengkapi persenjataan 14 buah torpedo 21 inci dalam 8 tabung dan memiliki jarak tembak sejauh 2 mil, serta sensor sonar jenis CSU-32 suite.
Dari catatan Kompas, KRI Nanggala-402 merupakan satu dari dua kapal selam tua buatan industri Howaldt Deutsche Werke (HDW), Kiel, Jerman Barat, tahun 1978.
Pengadaan kedua kapal selam ini pada 1981 merupakan upaya untuk kembali memperkuat kekuatan laut Indonesia.
Sebab saat itu dari 12 kapal selam yang dimiliki Indonesia, tinggal satu yang masih bisa menyelam.
Kri Nanggala memiliki kecepatan jelajah 21,5 knot dan sempat menjalani perawatan peremajaan di galangan kapal Daewo Shipbuilding dan Marine Engineering di Korea Selatan tahun 2009-2012.
Kapal yang kerap dijuluki monster laut ini aktif melakukan sejumlah misi penegakan kedaulatan, hukum dan keamanan di laut.
Kapal KRI Nanggala-402 juga sering digunakan sebagai tempat latihan yang digelar TNI AL.
Terkait perkembangan pencarian kapal selam KRI Nanggala 402, simak penjelasan dari Kadispenal Laksamana I, Julius Widjojono.
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV