BNPT: Perempuan Lebih Rentan Terpapar Ideologi Radikalisme
Agama | 20 April 2021, 22:34 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Perempuan disebut lebih rentan terpapar ideologi radikalisme. Hal itu diketahui berdasarkan survei yang dilakukan Badan Nsional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Survei BNPT pada 2020, mengungkap bahwa indeks potensi radikalisme pada perempuan mencapai 12,3 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan laki-laki, yaitu 12,1 persen. Dari skala 0-100, makin tinggi nilai, semakin rentan terpapar terorisme.
Meski demikian, menurut Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar, ancaman paparan generasi muda terhadap ideologi radikal di media sosial antara laki-laki dan perempuan cenderung sama.
Sementara itu, Direktur The Indonesia Intelligence Institute, Ridlwan Habib, menuturkan kelompok mahasiswa lebih banyak mengakses konten agama bertema radikal dibandingkan pemahaman agama yang moderat di media sosial.
Baca Juga: BNPT : Milenial Rentan Terpapar Paham Radikal
”Pengakuan dari sejumlah mantan narapidana teroris mengungkap bahwa mereka terpapar paham radikal melalui media sosial,” kata Ridlwan.
Meskipun pemerintah selalu mencabut konten propaganda terorisme, selalu ada konten lain yang dibuat kelompok teroris. Hal ini disebabkan ideologi radikal masih ada sehingga upaya kontraideologi terus dilawan oleh kelompok tersebut.
Oleh karena itu, lanjut dia, BNPT perlu melakukan operasi kontraideologi dengan menggandeng tokoh agama yang dianggap memiliki pengetahuan dan pengaruh yang sangat kuat.
"Sosok ulama yang dipilih oleh negara sangat memengaruhi keberhasilan kontraideologi karena orang yang lebih memahami narasi ekstremisme cenderung lebih diterima saat menunjukkan bahwa ideologi itu menyimpang,” ujarnya.
Baca Juga: Milenial Rentan Terpapar Radikalisme, Gus Miftah: Karena Salah Milih Guru dan Pengajian!
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV