Terpapar Covid-19 Meski Sudah Dua Kali Vaksin, Ini Penjelasan Kementerian Kesehatan
Update corona | 19 April 2021, 10:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi menjelaskan alasan penerima vaksin masih bisa terjangkit virus Covid-19.
Hal ini terjadi karena efikasi atau presentase penurunan kejadian penyakit pada kelompok orang yang sudah divaksinasi tidak mencapai 100 persen.
"Selama masa pandemi, kemungkinan penularan akan tetap terjadi. Semua vaksin memiliki efikasi 65 sampai 95 persen, tidak ada yang 100 persen. Artinya, risiko kita menjadi sakit sudah turun lebih dari 50 persen," terang Siti Nadia Tarmidzi selaku Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, di Jakarta, Minggu (18/4/2021).
Baca Juga: Kemenkes: Per 12 April 2021, Tercatat 10,18 Juta Orang Sudah Diberikan Vaksinasi Covid-19
Menurut Siti Nadia yang juga menjabat sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan ini, vaksin hanya untuk mencegah agar tidak terjadi gejala berat dan kematian.
Berdasar paparannya, semua vaksin dapat mencegah gejala berat sampai dengan 90 persen, dan mencegah kematian lebih dari 95 persen.
Hal ini diungkapkannya saat menanggapi Istri Gubernur Bandung Jawa Barat, Atalia Praratya yang tetap positif Covid-19 meskipun sudah melakukan vaksinasi sebanyak dua kali.
Baca Juga: Kemenkes Ajak Masyarakat Bantu Percepat Vaksinasi bagi Lansia sebagai Bakti ke Orang Tua
Siti Nadia juga menjelaskan ada tiga faktor yang mempengaruhi seseorang dapat tertular virus Covid-19, yakni pertama manusia, kedua agen atau virusnya, ketiga lingkungan.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV