> >

Tuai Kontroversi, DPR Jadi Relawan Vaksin Nusantara

Wawancara | 16 April 2021, 14:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Di tengah terbatasnya stok vaksin covid-19 dan harapan adanya produk vaksin dari dalam negeri, kontroversi vaksin Nusantara berbasis sel dendritik yang digagas mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengemuka.

Rabu (14/04/2021) kemarin, sejumlah tokoh dan politisi secara sukarela menjadi relawan uji klinis fase kedua.

Padahal, vaksin Nusantara belum mendapatkan izin uji klinis fase II dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menilai, Vaksin Nusantara belum layak mendapatkan izin uji klinis fase II.

Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito menyatakan, pihaknya tidak pilih kasih terkait uji klinis vaksin, termasuk vaksin Nusantara.

Relawan peserta uji kliniis vaksin Nusantara sekaligus Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena mengatakan, kesan komunikasi antara peneliti dan BPOM kurang bagus.

Menurut Melki ada perbedaan antara pihak BPOM dan peneliti. Versi BPOM menganggap peneliti belum menyajikan data seperti yang diminta.

Sementara itu Melki menyebut, versi peneliti berpendapat bahwa ada data informasi yang telah disampaikan.

Penulis : Natasha-Ancely

Sumber : Kompas TV


TERBARU