Anggota Komisi IX DPR Klaim Vaksin Nusantara Sangat Diminati dan Tak Ada Muatan Politik Sedikitpun
Kesehatan | 16 April 2021, 12:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan antusiame masyarakat untuk menerima Vaksin Nusantara cukup tinggi. Meskipun produk vaksin tersebut masih dalam penelitian.
"Minat terhadap vaksin Nusantara ini ternyata sangat tinggi. Terbukti dengan antrian panjang yang ada. Pihak RSPAD membatasi vaksinasi, karena mereka masih fokus pada studi dan penelitian yang dilaksanakan," ujar Saleh dikutip dari laman resmi DPR, Jumat (16/4/2021).
Vaksin Nusantara diakui Saleh tanpa efek samping dan mampu meningkatkan imunitas.
Diketahui, Saleh juga menjadi salah satu penerima vaksin yang digelar di RSPAD Gotot Subroto, Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Anggota Komisi IX ini menegaskan bahwa tidak ada unsur politik dalam pengembangan vaksin gagasan mantan Menteri Kesehatan, Agus Putranto.
"Kita berani jadi contoh untuk divaksin lebih awal. Saya melihat, para peneliti dan dokter-dokter yang bertugas semuanya ikhlas. Tidak ada muatan politik sedikitpun," tegasnya.
Baca Juga: Jangan Bikin Bingung! BPOM & Peneliti Vaksin Nusantara Harus Bertemu - ROSI (4)
Sementara itu, Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkapkan saat ini Vaksin Nusantara belum mendapatkan dukungan dari pemerintah.
Mengingat vaksin tersebut belum mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Pada prinsipnya semua vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat harus mendapatkan izin dari badan POM terutama dalam aspek keamanan efikasi dan kelayakan," kata Wiku yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (15/4/2021).
"Selama memenuhi kriteria pemerintah akan memberikan dukungan," imbuhnya.
Untuk itu Wiku mengimbau peneliti vaksin Nusantara segera bekoordinasi dengan BPOM terkait pengembangan vaksin Nusantara. Sehingga isu terkait vaksin tersebut bisa cepat terselesaikan.
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV