Vaksin Nusantara Belum Dapat Izin BPOM, Mantan Menkes Siti Fadilah Ikutan jadi Relawan
Update corona | 15 April 2021, 15:10 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Sejumlah tokoh nasional bersedia menjadi relawan dalam uji klinis fase kedua vaksin Nusantara. Meskin vaksin yang digagas oleh mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto tersebut belum memenuhi syarat dari BPOM.
Selain politisi senior Golkar, Aburizal Bakrie, mantan Mensesneg Letjen Purn. Sudi Silalahi, dan beberapa lainnya, mantan Menkes Siti Fadilah Supari juga telah menyatakan pasrtisipasinya untuk disuntik Vaksin Nusantara beberapa waktu lalu, dilansir dari Tribunnews.com.
Hari ini, Kamis (15/4/2021) sekitar pukul 08.00 WIB, Siti Fadilah mengikuti pengambilan sampel darah untuk uji vaksin Nusantara. Hal tersebut sebagai bentuk dukungannya kepada Terawan meski Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum memberikan izin kelanjutan uji klinis vaksin Nusantara.
"Saya orang tua yang mempunyai komorbid, saya tahu tidak bisa dengan vaksin yang ada. Nah ini ada suatu harapan atau kemungkinan bahwa ini lebih personal dan memang harus personal," kata Siti kepada wartawan.
Selain itu, lanjut Siti Fadilah, dirinya ikut melibatkan diri karena mendukung penelitian yang dilakukan dr Terawan. Dia berharap vaksin Nusantara ini nantinya bisa membawa manfaat bagi bangsa dalam mengatasi pandemi COVID-19.
"Ini penelitian. Bukan vaksinasi, tapi penelitian. Saya menghargai pendapat dr Terawan yang saya sudah kenal. Dia seorang researcher. Nah saya mendukung dengan cara mengikuti penelitian ini. Karena ini baru penelitian," jelasnya.
Baca Juga: BPOM dan IDI Minta Vaksin Nusantara Penuhi Prosedur Uji Klinis
Riset vaksin Nusantara ini sendiri kini jadi polemik karena belum memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Namun, beberapa anggora Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menjalankan proses vaksin di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, beberapa waktu lalu mengatakan, sekitar 40 orang menjadi sukarelawan uji klinis fase II vaksin Nusantara, termasuk dirinya.
Sebagai sukarelawan uji klinis, ia mengatakan, sampel darahnya telah diambil oleh tim peneliti vaksin Nusantara untuk diolah hingga satu pekan ke depan.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV