Gejolak di Tubuh PKB, Yenni Wahid pun Angkat Bicara
Politik | 15 April 2021, 08:17 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Suara ketidakpuasan di dalam tubuh mantan pengurus daerah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) direspon oleh putri almarhum mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Zannuba Arrifah Chafsoh atau Yenny Wahid. Seperti diketahui, Gus Dur adalah salah satu pendiri PKB.
Melalui juru bicaranya, Imron Rosyadi Hamid, Yenny Wahid meminta Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin beserta pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) lainnya agar kembali pada sejarah awal berdirinya partai.
Baca Juga: Muncul Suara Kekecewaan Mantan Pengurus PKB di Daerah, Disebut Tak Ada Demokrasi
Salah satu caranya, Yenny meminta semua pihak termasuk internal DPP bahkan para sesepuh untuk mengetuk kesadaran dan mengingatkan Cak Imin.
"Karena Cak Imin sudah lebih dari 3 priode memimpin PKB. Dan PKB sudah menjadi milik keluarga Cak imin bukan lagi Partainya warga Nahdliyin," papar Imron Rosyadi dalam keterangannya, Rabu (14/4/2021).
Menurut dia, PKB dibawah kepemimpinan Cak Imin justru menunjukkan watak oligarki dan nepotisme. Padahal kedua hal tersebut jelas-jelas tidak sehat bagi pengembangan demokrasi.
"Mbak Yenny sudah mendengar berita-berita menyangkut dinamika internal PKB pasca dilangsungkannya Muscab serentak Tahun 2021 yang menimbulkan ketidakpuasan pengurus daerah. Dalam pandangan kami, PKB dibawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar semakin menunjukkan watak oligarki dan nepotisme yang tidak sehat bagi pengembangan demokrasi," ujar Imron.
Baca Juga: Di Tengah Kecewaan Mantan Pengurus, Sejumlah DPC Tetap Loyal Dukung Cak Imin Sebagai Ketum PKB
Sementara itu, mantan Ketua DPC PKB Raja Ampat Saruddin Binwasef berharap keluarga Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ikut mendorong digelarnya MLB (Muktamar Luar Biasa).
Menurutnya, telah terjadi banyak pelanggaran AD/ART, termasuk dirinya yang menjadi korban karena diberhentikan sepihak dari jabatan Ketua DPC PKB Raja Ampat.
"Jadi saya mewakili teman-teman di Papua Barat dan Papua, segera saya memohon meminta kepada petinggi-petinggi sesepuh keluarga Ciganjur, mbak Yenny Wahid, Ibu Khofifah, Pak Mahfud segera melaksanakan Muktamar Luar Biasa bagaimana menata struktur PKB kedepan lebih bagus, sesuai apa awal berdirinya PKB," kata Saruddin, Rabu (14/4/2021).
Adapun di Papua Barat, Saruddin mengatakan terdapat 6 Ketua DPC yang diberhentikan sepihak.
Dia kembali meminta para keluarga Gus Dur untuk bergerak dan tidak diam.
"Keluarga Ciganjur saya mohon jangan diam, tapi cobalah, yang di daerah-daerah ini berteriak tidak mubazir tapi terarah untuk kita bikin riak-riak kecil tapi akan terjadi gelombang arus besar," tutur dia.
Baca Juga: PKB Dapat Bocoran, Ada 3 Menteri yang akan Diganti Presiden Jokowi
Sebagaimana diberitakan KOMPAS TV sebelumnya, eks Ketua DPC PKB Jeneponto Andi Mappanturu menambahkan di Sulawesi Selatan sudah mencapai 12 DPC yang berkeinginan MLB.
Total saat ini, di seluruh Indonesia, ia mengklaim terdapat 113 DPC dan 10 DPW yang mewacanakan rencana MLB tersebut.
"Kami ingin menyelamatkan PKB. Cak Imin ibarat tuhan yang menentukan semua, tidak mendengarkan aspirasi dari arus bawah," sambung Andi.
Sementara itu Wakil Ketua DPC PKB Gunungkidul, Timbul Suryanto mengakui sudah mengetahui isu tersebut. Namun ia menegaskan pihaknya tak akan ikut serta dalam MLB.
"Kami tetap mengikuti perintah dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Cak Imin sebagai Ketua Umum," kata Timbul, Rabu (14/04/2021).
Ia pun membantah kondisi memanasnya PKB serta menyatakan internal PKB sendiri sampai saat ini masih solid dan tidak ada perseteruan.
Baca Juga: Tak Mau Gaduh, PKB Tidak Bahas Capres 2024 di Mukernas
Tak jauh beda disampaikan Ketua DPC PKB wilayah Balikpapan Michael Adam yang mengakui masih solid terkait adanya isu muktamar luar biasa PKB.
Michael menegaskan pihaknya masih kompak mendukung kepemimpinan Cak Imin atau sapaan akrab Muhaimin Iskandar, sebagai komando di PKB secara nasional.
Penulis : Gading Persada Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV