Indo Barometer Sebut Kinerja Bukan Satu-satunya Faktor di Balik Reshuffle, tapi...
Politik | 14 April 2021, 18:31 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyebut ada dua faktor terkait isu reshuffle kabinet yang terjadi saat ini, yaitu masalah kinerja dan akomodasi politik.
Qodari menjelaskan, ada dua dua jenis kebutuhan akomodasi politik.
Pertama, mengakomodasi Partai Amanat Nasional (PAN), itu terhitung sejak keluarnya Amin Rais dari partai ini dan mendirikan partai baru, yakni Partai Umat.
Kedua, mengakomodasi Muhammadiyah yang pada reshuffle pertama belum berhasil.
Ia menjelaskan, pada saat itu ada penawaran yang diberikan kepada Abdul Mu’ti untuk menjabat sebagai wakil menteri di Kemendikbud namun tidak jadi karena koleganya dari majelis ulama mendapat pos menteri, yaitu Yaqut Cholil Qoumas yang saat ini menjabat sebagai Menteri Agama.
Baca Juga: Isu Reshuffle Mencuat, Prediksi Pengamat Menguat
Sehingga, menurut Qodari, kemungkinan akomodasi yang tertunda ini akan dilaksanakan pada reshuffle berikutnya: Abdul Mu’ti akan dipilih menjadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) yang merupakan penggabungan dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbuk).
Qodari juga menduga, Presiden tidak akan melakukan reshuffle pada pekan ini seperti yang dikatakan oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin sebelumnya.
“Presiden sudah melakukan 5 kali reshuffle dalam sejarahnya selama menjadi presiden. Semuanya dilakukan pada hari Rabu,” kata Qodari kepada Kompas TV, Rabu (14/4/2021).
Baca Juga: Isu Reshuffle Kabinet Menguat, Hidayat Nur Wahid Ingatkan Jokowi: Harus Cermat Pilih Menteri Baru
Penulis : Baitur Rohman Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV