> >

Arab Saudi Bahas Peluang Investasi dan Kerjasama dengan Indonesia

Peristiwa | 8 April 2021, 17:40 WIB
Pangeran Abdulaziz bin Salman, Menteri Perminyakan Arab Saudi, berargumentasi bahwa peningkatan produksi minyak bumi yang terlalu cepat adalah terlalu beresiko. (Sumber: Reuters)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia H. E. Esam Abid AlThagafi menyebut banyak kemungkinan untuk menguatkan kerjasama perdagangan Arab Saudi dengan Indonesia. 

Saat ditemui selepas acara peluncuran buku berjudul “Duta antara Dua Kutub” yang digelar oleh Wahid Foundation dan didukung Indika Energy di Plataran Hutan Kota, Senayan, Kamis, (8/4/2021), Esam mengungkapkan kesempatan kerjasama terbuka luas.

Selain dihadiri sejumlah duta besar dari negara Timur Tengah dan Afrika untuk Indonesia, acara tersebut juga dihadiri Yenny Wahid selaku Direktur Wahid Foundation dan Arsjad Rasjid sebagai Presdir Indika Energy sekaligus Wakil Ketua Umum Kadin bidang Pengembangan Pengusaha Nasional.

Baca Juga: Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Luncurkan Buku "Duta antara Dua Kutub"

"Banyak sekali kesempatan kerjasama yang dapat kita lakukan bersama -sama antara Indonesia dan Arab Saudi," ujar Esam. 

Esam mengatakan, sebelumnya ia pun sempat mengunjungi Menteri Perdagangan Indonesia Muhammad Lutfi untuk membicarakan banyak hal, khususnya investasi dan peluang kerjasama.  

"Fokus sektornya pada pariwisata dan juga pembangunan Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan Timur," tuturnya. 

Dengan demikian, kesempatan investasi terbuka, baik bagi pengusaha Indonesia yang ingin berinvestasi di Arab Saudi maupun untuk pengusaha Arab Saudi yang ingin berinvestasi di Indonesia.

Tentunya investasi itu diharapkan dapat menguntungkan bagi kedua belah pihak. 

"Akan banyak dimensi baru yang dibuka antara hubungan Indonesia dan Arab Saudi. Pengusaha Indonesia diundang untuk ikut berpartisipasi. Pengusaha Arab Saudi juga akan berpartisipasi dalam pembangunan di Indonesia," kata Arsjad Rasjid di kesempatan yang sama. 

Kesempatan ini juga dibuka khususnya bagi pengusaha yang ingin berinvestasi pada layanan ibadah haji dan umrah.

Baca Juga: Pakar Sebut Investor Mulai Khawatir dengan Paham Radikal Masuk Ke Dalam Organisasi

Penulis : Hasya Nindita Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU