P2G: Pelanggaran Prokes Masih Terjadi saat Sekolah Tatap Muka Mulai Diberlakukan
Indonesia update | 8 April 2021, 12:59 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim, mengatakan pelanggaran masih ditemukan di sejumlah sekolah yang adakan pembelajaran tatap muka.
"Di daerah-daerah masih banyak guru dan siswa yang tidak menggunakan masker atau pakai masker tapi ditaruh di dagu. Banyak juga yang melanggar jaga jarak. Ketika sudah pulang, di luar gerbang sekolah malah berkerumun. Ini masih banyak ditemukan di daerah-daerah pelosok," kata Satriwan kepada Kompas TV pada Kamis (8/4/2021).
Kebiasaan tidak pakai masker ini biasanya datang dari kebiasaan masyarakat sekitarnya yang merasa aman dari Covid-19 dan tidak mengenakan masker sehari-hari, sehingga siswa menjadi tidak peduli terhadap protokol kesehatan, baik di dalam maupun luar sekolah.
Indra mengatakan, sebagai guru dan orang terdidik, harus menjadi contoh menerapkan protokol kesehatan karena itu mutlak.
"Rekomendasi ada satgas khusus yang bisa diambil dari Satpol PP untuk mengawasi dan memantau anak-anak sepulang sekolah," kata Satriwan.
Baca Juga: Wagub DKI Jakarta Tinjau Uji Coba Sekolah Tatap Muka, Ini Aturannya
Uji coba sekolah tatap muka di sejumlah daerah mulai diterapkan sejak Senin (5/4/2021) kemarin. Uji coba akan berlangsung selama 2 pekan ke depan.
Meskipun begitu, Satriwan memaparkan dari daftar periksa kesiapan tatap muka sekolah baru sekitar 52,80 persen dari sekolah seluruh Indo yang mengisi daftar sementara sisanya terpantau belum mengisi daftar.
"Sekolah masih sangat lambat dalam mengisi daftar periksa karena merasa belum mampu menunjang protokol kesehatan. Ada juga yang belum tahu kalau harus mengisi daftar periksa ini," kata Satriwan.
Selain sekolah, pemda setempat juga diminta untuk memverifikasi kesiapan sekolah yang akan memberlangsungkan tatap muka.
Akselerasi vaksinasi guru dan tenaga penduduk juga dinilai perlu dilakukan jika ingin mengejar target 5juta guru dan tenaga pendidik sudah tervaksinasi pada bulan Juni mendatang.
Saat ini, baru sekitar 550 ribu guru yang sudah tervaksinasi.
Penulis : Hasya Nindita Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV