Pemuda Muhammadiyah Kritik Densus 88 karena Geledah Pondok Pesantren di Sleman
Peristiwa | 5 April 2021, 21:17 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah mengkritik langkah Detasemen Khusus atau Densus 88 yang melakukan penggeledahan di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim di Sleman, Yogyakarta, pada Jumat (2/4/2021) malam.
Ketua Hikmah PP Pemuda Muhammadiyah, Ali Mutohirin, mengatakan aktivitas Densus 88 melakukan operasi penggeledahan tidak cukup bijak.
Baca Juga: Ini Rangkaian Penggeledahan Densus 88 di Yogyakarta Selama Akhir Pekan Lalu
Sebab, penggeledahan tersebut berpotensi memberikan stigma negatif. Dikhawatirkan, publik akan menilai negatif atas keberadaan pondok pesantren tersebut.
"Tindakan penggeledahan oleh Densus 88 di Pondok Pesantren Ibnu Qoyim (Sleman) tidak cukup bijak," kata Ali melalui keterangan resminya pada Senin (5/4/2021).
Karena sebab itu, Pemuda Muhammadiyah berharap penggeledahan yang dilakukan oleh Densus 88 di pondok pesantren tidak terulang lagi.
Ali menyarankan agar upaya hukum dalam pemberantasan terorisme bisa lebih bersifat kolaboratif.
Lebih lanjut, Ali membantah adanya hubungan antara Ponpes Ibnul Qoyyim dengan persyarikatan Muhammadiyah seperti yang beredar di media sosial.
Baca Juga: Kantor LSM di Yogyakarta Digeledah Densus 88, Ini Kesaksian Warga Sekitar
Seperti diketahui, ramai pesan berantai ajakan untuk melakukan aksi yang dikoordinir dengan mengatasnamakan Himpunan Aktivis Muda Muhammadiyah.
"Atas informasi tersebut, PP PM menyatakan bahwa Himpunan Aktivis Muda Muhammadiyah bukanlah bagian dari organ resmi Persyarikatan Muhammadiyah," ucapnya.
Densus 88 sebelumnya menggeledah sebuah pondok pesantren dan rumah di Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat (2/4/2021) malam.
Dari penggeledahan itu, Densus 88 menemukan sejumlah barang seperti laptop, satu set komputer, buku, busur, dan anak panah.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV