Dua Bibit Siklon Tropis, Masyarakat Diimbau Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan
Peristiwa | 5 April 2021, 08:09 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama satu pekan ke depan akibat 2 bibit siklon tropis yang dideteksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada sabtu (3/4/2021).
Berdasarkan paparan Deputi Bidang Meteologi BMKG Guswanto, kedua bibit siklon tersebut ialah bibit siklon tropis 90S di Samudera Hindia barat daya Sumatera dan 99s di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur.
"Intensitas kedua Bibit Siklon Tropis tersebut cenderung menguat dalam 24 jam ke depan dengan pergerakan menjauhi wilayah Indonesia," kata Guswanto pada keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (4/4/2021).
Baca Juga: Masyarakat Harap Waspada! BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem dalam Sepekan ke Depan
Bibit siklon berkontribusi cukup signifikan terhadap peningkatan labilitas atmosfer dan pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia.
Keberadaan bibit ini dapat mendorong peningkatan kecepatan angin yang berdampak pada meningkatnya ketinggian gelombang di sejumlah perairan di Indonesia.
Wilayah yang berpotensi hujan sedang-lebat: Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua.
Wilayah yang berpotensi hujan sangat lebat: Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Wilayah potensi angin kencang: Lampung, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan.
Wilayah berpotensi gelombang tinggi lebih dari 4 meter: Perairan barat Kep. Mentawai, Perairan Bengkulu, Perairan P. Enggano, Perairan Barat Lampung, Selat Sunda Bagian Barat dan Selatan, Perairan Selatan Banten, Samudra Hindia Barat Kep. Mentawai hingga Selatan Jawa Barat .
Wilayah berpotensi banjir bandang: Sulawesi Selatan dan NTT.
Saat ini, akibat hujan deras dan angin kencang yang menyebabkan longsor, wilayah NTT termasuk Kupang dan Flores mengalami banjir bandang. Berdasarkan laporan BNBD NTT, 67 warga meninggal dunia, 9 luka-luka, dan 27 hilang. Evakuasi masih terus dilakukan.
BMKG menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi hujan lebat hingga sangat lebat yang disertai kilat/petir, angin kencang, dan gelombang tinggi.
Pemangku kebijakan juga diminta untuk mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, dan pohon tumbang.
Baca Juga: Longsor di Flores Timur NTT, Puluhan Warga Tewas Tertimbun Saat di dalam Rumah
Penulis : Hasya Nindita Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV