AHY Silaturahmi ke PP Muhammadiyah, Haedar Nashir Beri 4 Pesan, Apa Saja?
Politik | 3 April 2021, 16:13 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV– Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir didampingi Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto di Yogyakarta, Sabtu (3/3/2021).
AHY datang bersama dengan Sekjen DPP Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, Bendahara Umum DPP Partai Demokrat, Renville Antonio, dan Heri Sebayang selaku Ketua DPD Partai Demokrat DIY.
Menurut Haedar Nashir, pertemuan ini sebagai bentuk silaturahmi yang sudah lama diagendakan. Pertemuan ini menjadi diskusi terkait kebangsaan dan kenegaraan.
“Dalam dua persepktif yang berbeda, AHY dari aspek politik, dan Muhammadiyah dari perspektif kemasyarakatan dan kebangsaan yang tidak masuk ke arena partai politik,” ujar Haedar Nashir.
Baca Juga: Partai Demokrat versi Moeldoko Ditolak Pemerintah, Ini Aksi Kader Pro AHY di Daerah
Ada empat pesan yang disampaikan Haedar Nashir selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah saat AHY dan petinggi Partai Demokrat bersilaturahmi.
Pertama, secara umum kehidupan kebangsaan masih ada di dalam koridor demokrasi dan konstitusi, akan tetapi di sisi lain juga menghadapi sejumlah masalah dalam kehidupan berdemokrasi, seperti politik yang transaksional, politik yang cenderung oligarki, politik yang sampai batas tertentu oportunistis, dan tidak beretika.
Kedua, dalam konteks kehidupan kebangsaan maupun politik yang menjadi arena partai politik semua pihak harus berdiri tegak di atas konstitusi. Terlebih, Indonesia itu kuat dan akan tetap eksis karena memiliki konstitusi yang kuat, dari pembukaan UUD 45 serta berbagai macam UU.
Haedar juga menegaskan pentingnya Pancasila sebagai rujukan bangsa termasuk di dalam politik.
“Jangan sampai Pancasila berhenti pada lisan, tulisan, dan retorika. Pesan kami pada Partai Demokrat dan semua elite politik yakni Pancasila sebagai political behaviour menjadi pola perilaku politik yang didasarkan pada nilai ketuhanan yang maha esa, nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, nilai persatuan Indonesia, nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ucap Haedar.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV