2 April 1595, Pelayaran Perdana Armada Belanda ke Nusantara Jadi Awal Penjajahan
Peristiwa | 2 April 2021, 06:54 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Penjajahan Belanda di nusantara bermula dari jalur perdagangan. Hal itu dimulai pada 2 April 1595 ketika sejumlah kapal dagang dipimpin Cornelis de Houtman berlayar ke Asia untuk mencari rempah-rempah yang dikenal sebagai komoditas paling laku di Eropa.
De Houtman mendengar kabar tentang Hindia Timur dari buku "Itinerario" yang ditulis Jan Huygen van Linschoten saat kembali dari Timur jauh bersama orang portugis. Dari informasi itu mencuat nama Sunda Kalapa sebagai tempat untuk mendapatkan rempah-rempah.
Sejarawan Sartono Kartodirdjo dalam buku "Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900 daru Emporium sampai Emporium," terbitan Gramedia Pustaka Utama, menyebutkan armada pertama yang dikirim sebanyak empat kapal.
Baca Juga: Infeksi Virus Melonjak, PM Belanda Perpanjang Lockdown Selama Tiga Minggu
Setelah melewati banyak rintangan, armada kapal dagang tiba di Banten pada 27 Juni 1596. Banten kala itu adalah pelabuhan dagang terbesar di bagian barat nusantara.
"Sejak awal Belanda melihat bahwa dalam jaringan perdagangan di Indoneia bagian barat, fungsi suatu tempat tersimpulnya jalur-jalur perdagangan sebagai pusat pemasaran strategis sangat penting," tulis Sartono
Karena itu, menguasai Banten adalah kebutuhan mendesak. Awalnya, Belanda mengalami kesulitan dalam menerobos sistem perdagangan yang berlaku di Banten."Dengan kontrak-kontrak hendak diperoleh monopoli namun selama tidak ada dukungan kekuatan politik, tidak dapat berjalan pelaksanaannya," demikian buku tersebut menjelaskan.
Masuknya Belanda kemudian menimbulkan konflik dengan sesama pedagang baik dari Eropa maupun Asia non Indonesia. Belanda harus menghadapi persaingan dari Portugis dari Eropa kemudian Gejarat, Keling, Benggali dan Cina dari Asia.
Baca Juga: Kentalnya Nuansa Belanda di Persib Bandung Bandung, Robert Alberts: Hanya Kebetulan
Persaingan dagang untuk menguasai jalur rempah inilah yang membuat Belanda harus bekerjasama dengan raja-raja lokal di tanah air. Hal ini tak jaran menimbulkan konflik dan kemudian berujung perang terbuka.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV