SMRC: Ekonomi Rumah Tangga Tambah Sulit, Kinerja Jokowi Justru Memuaskan Masyarakat
Politik | 1 April 2021, 20:59 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sudah sekitar satu tahun Indonesia menghadapi pandemi Covid-19 yang mengganggu kinerja perekonomian nasional. Tantangan ekonomi di masa pandemi memang sangat berat.
Namun, meski kondisi perekonomian sampai di tingkat rumah tangga semakin buruk, tetapi kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dan pemerintahannya justru meningkat.
Demikian salah satu kesimpulan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dipresentasikan pada Kamis (1/4/2021) sore. Survei terhadap 1064 responden ini dilakukan dalam periode 28 Feburari hingga 8 Maret 2021.
Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas memaparkan mayoritas responden yaitu 52 persen menilai kondisi ekonomi rumah tangga mereka lebih buruk dibanding tahun sebelumnya. Bahkan sebanyak 7 persen menilai ekonomi rumah tangga jauh lebih buruk.
“Sebanyak 28 persen menilai tidak ada perubahan sama sekali dan ada juga minoritas 12 persen menilai kondisinya lebih baik,” kata Sirojudin.
Baca Juga: Survei SMRC: Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Bersaing Ketat di Pilpres 2024
Responden juga diminta menilai kondisi ekonomi nasional selama setahun pandemi. Hasilnya, mayoritas (55,7 persen) menilai kondisi lebih buruk. Sebanyak 6,7 persen menilai jauh lebih buruk. Sementara 20,8 persen menilai tidak ada perubahan dan hanya 13,1 persen mengatakan ekonomi nasional lebih baik.
Tetapi mayoritas responden (54 persen) juga optimistis keadaan ekonomi rumah tangga akan lebih baik, bahkan jauh lebih baik di masa depan. Responden yang memperkirakan tidak akan ada perubahan sekitar 23,8 persen, sementara yang yakin lebih atau jauh lebih buruk sebanyak 14 persen.
Meskipun penilaian terhadap kondisi ekonomi rumah tangga dan ekonomi nasional selama pandemi negatif, tetapi hasil survei mencatat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dan pemerintahannya justru tidak terpengaruh.
“Kita menemukan mayoritas warga yaitu 77 persen mengaku sangat atau cukup puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Yang kurang atau tidak puas sekitar 23 persen dan 0,6 persen tidak jawab,” katanya.
Penulis : Vidi Batlolone Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV