Kilang Minyak Balongan Terbakar, 74 Tahun Lalu Peristiwa Serupa Terjadi di Pangkalan Brandan
Peristiwa | 29 Maret 2021, 10:15 WIBSOLO, KOMPAS.TV- Kilang minyak Balongan milik PT Pertamina RU VI yang berada di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terbakar hebat Senin (29/3/2021) dinihari tadi sekitar pukul 00.45 WIB.
Belum jelas penyebab kebakaran yang disertai adanya ledakan dari sejumlah video yang beredar tersebut, namum Pertamina menyebut saat ini pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) masih berjalan normal sembari pihaknya terus melakukan upaya pemadaman.
Besarnya kebakaran yang setidaknya menyebabkan empat warga yang melintas mengalami luka bakar ternyata efeknya dirasakan masyarakat sekitar.
Selain warga sempat merasakan getaran seperti gempa, bau sangit dan hawa panas bahkan bisa dirasakan hingga radius lebih dari 1 kilometer.
Baca Juga: Kilang Minyak Pertamina di Balongan Terbakar, Apa Itu Kilang Minyak?
Disarikan KompasTV dari sejumlah referensi, ternyata bukan kali ini saja sebuah kilang minyak di Indonesia terbakar hebat. Di Pangkalan Brandan, 74 tahun silam, ternyata peristiwa terbakarnya kilang minyak juga pernah terjadi.
Pada masa Hindia Belanda, Pangkalan Brandan terkenal sebagai salah satu ladang minyak tertua di Indonesia. Dan pada 13 Agustus 1947, seluruh instalasi dan fasilitas industri perminyakan di Pangkalan Brandan dibakar.
Peristiwa ini kemudian diperingati sebagai "Pangkalan Brandan Lautan Api".
Sejarah pangkalan minyak di Pangkalan Brandan
Sejarah awal pengeboran sumur minyak di Indonesia dilakukan sejak zaman penjajahan Belanda. Pada 1871, pengeboran sumur minyak pertama dilakukan di Cirebon.
Namun, sumur produksi pertama adalah sumur Telaga Said di wilayah Sumatera Utara yang dibor pada 1883, kemudian disusul Royal Dutch Company di Pangkalan Brandan pada 1885.
Baca Juga: Upayakan Pemadaman, Pertamina Pastikan Pasokan BBM Berjalan Normal Pasca Kebakaran Kilang Balongan
Sejak itu, kegiatan eksploitasi minyak di Indonesia dimulai. Hasil eksplorasinya digunakan untuk kepentingan pihak Belanda.
Pada 1892, kilang minyak Royal Dutch di Pangkalan Brandan yang menjalankan usaha eksploitasi mulai melakukan produksi massal.
Sebagai bahan yang merupakan sumber energi bagi perekonomian dan mesin untuk perang, minyak menjadi sasaran empuk bagi kedua pihak yang berseturu.
Pada 1940-an, Pemerintah Hindia Belanda tak mampu menahan serangan Jepang yang melakukan invasi ke Indonesia.
Penulis : Gading Persada Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV