> >

Terungkap! Ahli Jelaskan Soal Pola Jaringan Terorisme dan Dugaan Dalang di Balik Bom Makassar

Breaking news | 28 Maret 2021, 19:11 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.TV -  Terjadi ledakan bom yang diduga bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan sekitar pukul 10.35 WITA.

Bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar ini terjadi di Jalan Kajaolalido Makassar.

Guru Besar Ilmu Politik dan Pemerintahan Universitas Padjadjaran, Prof Muradi pun menjelaskan mengenai pola dan jaringan terorisme terkait aksi bom bunuh diri di Makassar yang menewaskan 2 orang dan 14 luka-luka tersebut.

Prof. Muradi menyebutkan jika bom bunuh diri ini merupakan bagian dari aksi terorisme. 

Bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar ini mengindikasikan jaringan yang menaungi pelaku menggunakan pola lama yaitu menyasar simbol agama tertentu yang dianggap berseberangan.

Pelaku jelas tidak berdiri sendiri dan memang sudah mempunyai suatu target tertentu sehingga Gereja Katedral menjadi sasarannya. 

Ada dugaan pola lama seperti ini merupakan bagian dari jaringan Neo Jamaah Islamiyah (Neo-JI) atau kelompok baru dari JI yang kerap menggunakan pola-pola lama seperti menyasar simbol agama dan tidak menggunakan komunikasi elektronik apapun melainkan sandi-sandi tertentu.

Berbeda dengan Jaringan Al-Qaeda atau Jaringan Jamaah Ansharut Daulah yang menyasar dengan institusi tertentu seperti aparat (bom bunuh diri di Surabaya pada 2018), JI dan Neo JI umumnya sering menyasar simbol agama dan meminimalisir penggunaan telpon/HP/sosmed.

Jaringan ini merupakan tantangan baru bagi Densus 88 mengingat Neo-JI seperti ini sangat meminimalisir penggunaan elektronik.

Terkait penjelasan selengkapnya mengenai pola jaringan terorisme dan dugaan jaringan yang menaungi pelaku bom Makassar, simak tayangan Breaking News KompasTV berikut ini. 

Penulis : Anjani-Nur-Permatasari

Sumber : Kompas TV


TERBARU